tag:blogger.com,1999:blog-31637262365535891022024-03-06T01:38:04.569+08:00::WeLc0mE tO My NicE w0rLd::God sends us many blessings
from the heavens up above,
He gives us peace and gladness
and the dear ones that we love.
He cheers us with the shinning sun
and He makes the flowers grow
He gives us beautiful rainbows
and the special faith they show.
He gives the gift of friendship
while He teaches us to share
And He blesses us with special friends
so we can show how much we care.fatin nadiahhttp://www.blogger.com/profile/04853212191799365729noreply@blogger.comBlogger72125tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-82045077449587439402010-03-20T00:05:00.002+08:002010-03-20T00:05:27.068+08:00::tersenyumlah, lapangkan yang sempit::<span style="color: red;">Anda ingin selalu sehat, bahagia dan positif?</span><br />
<span style="color: red;">Ada resep sederhana yang tidak perlu anda tebus di apotek.</span><br />
<span style="color: red;">Cukup dengan tersenyum anda akan menciptakan citra positif bagi diri anda dan </span><br />
<span style="color: red;">bagi orang lain di sekitar anda.</span><br />
<span style="color: red;">Semakin murah hati anda membagikan senyuman semakin besar khasiat kebaikan yang </span><br />
<span style="color: red;">akan anda tuai.</span><br />
<span style="color: red;"><br />
</span><br />
<span style="color: red;"><br />
</span><br />
<span style="color: red;">Seorang perempuan sedang tersenyum.</span><br />
<span style="color: red;"><br />
</span><br />
<span style="color: red;"><br />
</span><br />
<span style="color: red;">Dalam fisiologi, senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya </span><br />
<span style="color: red;">atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, atau pula di sekitar </span><br />
<span style="color: red;">mata. Kebanyakan orang senyum untuk menampilkan kebahagian dan rasa senang.</span><br />
<span style="color: red;">Senyum itu datang dari rasa kebahagian atau kesengajaan karena adanya sesuatu </span><br />
<span style="color: red;">yang membuat dia senyum, Seseorang sendiri kalau senyum umumnya bertambah baik </span><br />
<span style="color: red;">raut wajahnya atau menjadi lebih cantik ketimbang ketika dia biasa saja atau </span><br />
<span style="color: red;">ketika dia marah.</span><br />
<span style="color: red;">Senyum dalam agama Islam itu adalah ibadah, karena senyum itu membuat orang </span><br />
<span style="color: red;">menjadi indah dan enak dilihat.</span><br />
<span style="color: red;">Sebuah senyuman yang sesungguhnya dan tulus bekerja hampir-hampir seperti </span><br />
<span style="color: red;">“tombol ajaib” yang menghidupkan rasa bersahabat pada orang lain seketika. </span><br />
<span style="color: red;">Salah satu alasan sederhana mengapa banyak diantara kita tidak tersenyum lebih </span><br />
<span style="color: red;">sering atau lebih tulus adalah kebiasaan yang kita miliki untuk selalu menahan </span><br />
<span style="color: red;">perasaan kita yang sesungguhnya. Sayang sekali! </span><br />
<span style="color: red;">Abraham Lincoln pernah mengatakan : “Sebagian besar orang hampir sebahagia </span><br />
<span style="color: red;">yang mereka pikirkan.” Kebahagian tidak ditentukan oleh apa yang terjadi pada </span><br />
<span style="color: red;">hidup kita, tetapi oleh cara kita bereaksi terhadap apa yang terjadi.</span><br />
<span style="color: red;">Luangkan waktu bersama anak-anak. Belajarlah lebih banyak tentang tawa, </span><br />
<span style="color: red;">spontanitas, keingintahuan, penerimaan, kegembiraan, kepercayaan, keteguhan, </span><br />
<span style="color: red;">dan imajinasi anda. Keberadaan anak-anak adalah untuk mendidik kita. </span><br />
<span style="color: red;">Ia tak dapat dibeli, diminta, dipinjam, atau dicuri. Karena ia adalah </span><br />
<span style="color: red;">sesuatu yang tidak berguna sebelum diberikan kepada orang lain. Itulah </span><br />
<span style="color: red;">senyuman, memperkaya orang yang menerima tanpa membuat melarat orang yang </span><br />
<span style="color: red;">memberi. </span><br />
<span style="color: red;">(Dikutip dari Buku How to Win Friends and Influence People). </span><br />
<br />
<span style="color: purple;">Percayakah Anda bahwa seulas senyum dapat mengubah dunia? Senyum menyimpan </span><br />
<span style="color: purple;">kekuatan dahsyat. Sesuatu yang sulit menjadi mudah karenanya, dan yang tak </span><br />
<span style="color: purple;">mungkin menjadi bisa. Tentu yang dimaksud disini adalah senyum tulus dari hati, </span><br />
<span style="color: purple;">bukan senyum sinis atau terpaksa yang tak sedap dipandang mata. </span><br />
<span style="color: purple;">Dale Carnegie dalam buku How to Win Friends and Influence People </span><br />
<span style="color: purple;">menempatkan senyum tulus sebagai salah satu prinsip yang harus dijalani untuk </span><br />
<span style="color: purple;">meraih sukses. Carnegie mencontohkan seorang manajer personalia dari sebuah </span><br />
<span style="color: purple;">toserba di New York City memutuskan untuk memperkerjakan seorang gadis yang </span><br />
<span style="color: purple;">belum tamat sekolah namun memiliki senyuman yang menyenangkan ketimbang seorang </span><br />
<span style="color: purple;">Ph.D berwajah muram. Mengapa? Karena senyum yang tulus membawa aura positif </span><br />
<span style="color: purple;">yang bisa ditularkan pada lingkungan sekitarnya. Etos kerja karyawan akan </span><br />
<span style="color: purple;">meningkat dan keuntungan perusahaan pun naik berkali lipat. </span><br />
<span style="color: purple;">Orang-orang Cina kuno bahkan mematri anjuran senyum dalam pepatah, “Tanpa </span><br />
<span style="color: purple;">wajah yang tersenyum, Anda tidak boleh membuka toko”. Bisa jadi, ini kunci </span><br />
<span style="color: purple;">sukses berdagang orang-orang Cina. Siapapun, termasuk Anda, tentu lebih senang </span><br />
<span style="color: purple;">berbelanja di toko yang pelayannya ramah, penuh senyuman. Walau tempatnya jauh, </span><br />
<span style="color: purple;">Anda takkan segan untuk kembali. </span><br />
<span style="color: purple;">Pepatah dalam Islam mengatakan “Tersenyumlah, karena senyum itu sedekah”. </span><br />
<span style="color: purple;">Ini benar adanya. Andaikan Anda bertemu dengan seseorang yang sedang dirundung </span><br />
<span style="color: purple;">malang, lalu tersenyum tulus padanya, ketahuilah saat itu Anda tengah mengobati </span><br />
<span style="color: purple;">hatinya. Walau tak diucapkan, sejenak orang itu melupakan masalahnya dan </span><br />
<span style="color: purple;">merasakan sebaris kebahagiaan lain yang tidak diduga. Senyuman tulus Anda </span><br />
<span style="color: purple;">ibarat setetes embun di padang gersang atau cahaya lilin di kegelapanan, selalu </span><br />
<span style="color: purple;">menyenangkan bagi yang memandangnya. Tidak sulit memahami makna pepatah ini. </span><br />
<span style="color: purple;">Posisikan diri Anda sebagai orang yang mendapat senyuman. Meski saat itu Anda </span><br />
<span style="color: purple;">tidak membalasnya, hati Anda pasti merasa gembira. </span><br />
<span style="color: purple;">Menghentikan Waktu</span><br />
<span style="color: purple;">Yang jelas, jika berhasil menjadikan senyum sebagai suatu kebiasaan, Anda </span><br />
<span style="color: purple;">berkesempatan memiliki fisik dan psikis yang sehat, disukai banyak orang, </span><br />
<span style="color: purple;">bahkan bisa ‘menghentikan’ waktu. Usia boleh bertambah, namun raut wajah tetap </span><br />
<span style="color: purple;">kelihatan muda. Itu disebabkan untuk tersenyum hanya diperlukan 17 otot wajah </span><br />
<span style="color: purple;">yang bekerja. Sedangkan ekpresi cemberut atau sedih membutuhkan 32 otot wajah. </span><br />
<span style="color: purple;">Makanya orang-orang yang banyak ditimpa masalah dan selalu bersedih hati akan </span><br />
<span style="color: purple;">kelihatan lebih tua dari teman-teman sebayanya.</span><br />
<span style="color: purple;">Be Smilling Person</span><br />
<span style="color: purple;">Mulai hari ini, tekatkan hati untuk selalu tersenyum pada siapa saja. Sulit ? </span><br />
<span style="color: purple;">Itu karena Anda belum mencoba. Berdirilah didepan kaca, yakinkan diri kalau </span><br />
<span style="color: purple;">Anda tampak lebih cantik bila tersenyum. Di pagi hari sebelum melangkah keluar </span><br />
<span style="color: purple;">rumah, ambil posisi berdiri, tarik dagu. Tegakkan kepala sampai menengah sambil </span><br />
<span style="color: purple;">menarik napas dalam-dalam, lalu lepaskan napas perlahan sambil membentangkan </span><br />
<span style="color: purple;">kedua tangan. Kemudian tersenyumlah. Ucapkan kata, “Mulai hari ini aku akan </span><br />
<span style="color: purple;">selalu berusaha tersenyum.”</span><br />
<span style="color: purple;">Suatu saat ketika kita tidak tahu harus memberikan apa kepada seseorang, atau </span><br />
<span style="color: purple;">ketika kita tidak memiliki apapun yang dapat kita bagikan, kita tahu kita masih </span><br />
<span style="color: purple;">punya SENYUMAN :) </span><br />
<span style="color: purple;"><br />
</span><br />
<span style="color: purple;">KEEP SMILE!</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-86117570969384320002010-03-17T00:56:00.000+08:002010-03-17T00:58:40.422+08:00::suara dri kejauhan::<span style="color:#ff0000;">Dimanakah kamu semua?<br /><br />Dimanakah kamu semua?<br /><br />Dimanakah kamu semua?<br /><br />Al-Aqsa mengharapkan, menyeru dan memanggil kaum Muslimin,<br />dan anak-anak di tanah Isra’ Rasullullah SAW dibunuh oleh kaum Yahudi,<br />seolah-olah mereka ini bagaikan serangga,<br />dan mereka menyeru kepada Ummah…<br /><br />Lindungilah kami…<br />dan kaum wanita mencucurkan airmata mereka di Masjidil Aqsa,<br />mereka menjadi balu, mereka dibunuh<br />dan kemuliaan mereka dicabuli di atas bumi mereka,lantas apakah yang dilakukan oleh kaum Muslimin?!,<br /><br />Kaum Muslimin di Baitul Maqdis telah meminta pertolongan dari kalian,<br />dari para pemimpin kaum Muslimin yang khianat,<br />dan dari anak-anak Umat Islam,<br />yang mendakwa bahawa mereka ini merupakan para pengikut Rasullullah al Mustafa SAW,<br />lantas apakah yang dilakukan oleh umat Islam?<br />lantas apakah yang dilakukan oleh umat Islam?<br /><br />Apakah umat ini mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Rasullullah SAW?<br />Apakah mereka melakukan apa yang telah dilakukan oleh Rasullullah SAW?<br />Tidak sama sekali!<br /><br />Dan saya bertanya kepada kalian wahai kaum Muslimin…<br />Saya bertanya kepada kalian…<br />Bagaimanakah kelak kalian akan berhadapan dengan Allah SWT di hari kiamat,<br />Ketika kalian berdiri di hadapan Allah SWT,<br />yang mengetahui segala yang tersirat dan tersurat,<br /><br />Bagaimanakah kalian akan berhadapan dengan Allah?<br />Ketikamana yang bersama dengan kalian adalah,<br />seorang anak dari kaum Muslimin di Palestin.<br /><br />Dia berkata,<br />Ya Allah,<br />Ya Tuhan,<br />Aku telah meminta pertolongan dari umat Islam,<br />namun umat Islam tidak menjawab panggilanku…<br /><br />(Petikan dari seruan kaum Muslimin di Palestin<br /><br /><br /><br /><br />1. Bukan sekadar beratus telah mati akibat kekejaman kaum kuffar, bahkan telah beribu dan mungkin juga berjuta.<br /><br />2. Sudah tidak terkira betapa ramainya wanita yang menjadi balu dan tidak kurang juga dirogol dan dibunuh kemudiannya.<br /><br />3. Anak-anak kecil yang dibunuh tanpa sempat tahu atas alasan apa mereka di bunuh..<br /><br />4. Namun umatku, Umat islam ini masih leka di kehidupan yang memainkan ini.<br /><br /><br /><br /><br /><br />5. Sudah berkali-kali kita mendengar raungan mangsa disana, bukannya kita mempedulikan kisah mereka tetapi kita dengan lantasnya mengatakan itu semua permasalahan mereka semata-mata.<br /><br />6. Ramai diantara kita sudah menyedarinya, tetapi apa yang kita mampu lakukan?<br /><br />7. Bukankah umat Islam itu umat yang mundur di ketika ini? ( Biarpun dahulunya Umat Islam yang maju dunia ini)<br /><br />8. Bukankah negara-negara Islam itu adalah diantara dunia kelas ketiga? ( biarpun dahulu negara-negara Islam itu amat maju dan terkehadapan)<br /><br />9. Adakah negara-negara Islam ini memang mengkhianati rakyatnya sendiri?<br /><br />10. Bukankah agama Islam itu menyeru kepada keadilan dan keamanan??<br /><br /></span><span style="color:#009900;">11. Cukuplah dengan apa yang telah berlaku.<br /><br />12. Sudah terlalu banyak kaum-kaum Muslim yang telah terpaksa menanggung akibatnya.<br /><br />13. Akibat dari kedayusan pemimpin-pemimpin kini.<br /><br />14. Cukuplah dengan semua nyawa yang terkorban sehingga kini.<br /><br />15. Cukuplah kita mencari kesalahan-kesalahan pemimpin-pemimpin yang khianat itu.<br /><br />16. Sudah terlalu jelas hitam putihnya.<br /><br />17. Ayuh kita membuka lembaran baru.<br /><br />18. Sudah tiba waktunya.<br /><br /><br /><br /><br />19. Waktu untuk kita memandang jauh ke lubuk hati.<br /><br />20. Untuk memikirkan tindakan kita.<br /><br />21. Sebanyak manakah tindakan yang telah kita lakukan untuk menolong umat Islam ini.<br /><br /><br />” Sesungguhnya Allah Ta’ala itu tidak melihat kepada tubuh-tubuhmu, tidak pula kepada bentuk rupamu, tetapi dia melihat kepada hati-hatimu sekalian“<br /><br /><br />(Riwayat Muslim)<br /><br />22. Perbaikilah diri ,perikhlaskan niat di hati persematkan di dada kalimah syahadah, semoga ia membantu menyedarkan diri yang selalu sesat.<br /><br /><br />“Dan Janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (darjatnya), jika kamu orang beriman”<br /><br />(Ali-Imran 139).<br /><br /><br />23. Seruan daripada Allah s.w.t kepada sekelian orang yang beriman…. Kamu sekali-kali tidak akan ditimpa ketakutan, tidak akan diselubungi kesedihan dan hati kamu sekali-kali tidak akan dirundungi kekecewaan. Kekecewaan tidak sekali-kali akan dapat diharmonikan dengan keimanan. Kamu berada pada darjat yang paling tinggi selagi mana kamu beriman dan sentiasa mempunyai talian yang kuat dengan Allah yang Maha Mulia lagi Berkuasa.<br /><br />24. Keadaan kini memerlukan sikap pro-aktif umat Islam sedunia. Adalah menjadi satu kezaliman bagi kaum Muslimin membiarkan saudara mereka di Palestin berterusan dizalimi oleh rejim Zionis Israel dan sekutunya. Kita boleh melakukan banyak perkara demi untuk saudara-saudara kita di Gaza dan di dunia….<br /><br />25. Berikut saranan dari Gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir (samasa perang di Gaza) untuk kegunaan kita bersama:<br /><br /><br />1- Qunut Nazilah – Membaca qunut nazilah pada setiap kali solat dan ajarkan makna qunut dan cara melakukannya kepada orang-orang yang masih belum mengetahui hakikat qunut.<br /><br />Keadaan di Gaza memerlukan sikap pro-aktif umat Islam sedunia. Adalah menjadi satu kezaliman bagi kaum Muslimin membiarkan saudara mereka di Palestin berterusan dizalimi oleh rejim Zionis Israel dan sekutunya.<br /><br />2- Tinggalkan makanan, minuman dan kerehatan yang berlebihan dan salurkannya kepada saudara-saudara kita di Palestin. Salurkan wang anda kepada pertubuhan-pertubuhan kebajikan tempatan yang terlibat menguruskan sumbangan untuk membantu rakyat Palestin.<br /><br /><br /><br /><br /><br />3- Mendermalah untuk pembelian ubat-ubatan yang diperlukan. Menyumbang secara terus sama ada sumbangan yang berbentuk material ataupun kewangan. Hospital-hospital dan klinik-klinik di Gaza sedang kehabisan ubat-ubatan untuk merawat para pesakit.<br /><br />4- Bagi sesiapa yang mempunyai kemampuan dan kesempatan, sertailah misi-misi kemanusiaan untuk membantu rakyat Gaza (untuk menyalurkan kelengkapan pakaian, makanan dan bahan api)<br /><br />5- Mobilisasi rakyat untuk bangkit melahirkan solidariti bersama rakyat Gaza yang dizalimi dan sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin meruncing. Demo, bantahan, memorandum dan juga segala wasilah yang sesuai mestilah digunakan untuk tujuan tersebut.<br /><br />6- Sebarkan maklumat kesengsaraan rakyat Gaza kepada seluruh rakyat dan penduduk dunia melalui teknologi yang ada seperti poster, banner, penulisan artikel di akhbar-akhbar, majalah-majalah, e-mail, laman web, sms, Ym dan lain-lain lagi.<br /><br />7- Wujudkan Tabung Palestin di setiap rumah (Didiklah anak-anak agar mula menabung dari duit perbelanjaan mereka untuk rakyat Palestin). Sikap ini akan mewujudkan perasaan kebersamaan mereka dengan rakyat Palestin yang ditindas.<br /><br />8- Bagi para pemudi dan wanita yang beriman, mereka hendaklah menderma dengan barang-barang perhiasan berharga yang mereka miliki.<br /><br />9- Kepada seluruh warga yang bekerja, gunakanlah kedudukan kamu untuk menyelamatkan Palestin. Sebagai contoh :-<br /><br />a. Para Pendakwah : Bangunkan Ummah untuk membantu Palestin dan serulah pihak-pihak berkuasa dengan kebenaran.<br /><br />b. Ahli-ahli Parlimen : Gunakan segala jentera pemantauan supaya Kerajaan melaksanakan tanggungjawabnya secepat mungkin.<br /><br />c. Para aktivis Politik dan Parti : Himpunkan rakyat untuk isu ini, berlumba-lumbalah sekarang untuk menyelamatkan ummah.<br /><br />d. Para Pengamal Undang-undang : Berusahalah di peringkat nasional dan antarabangsa untuk mengutuk perang dan penyembelihan secara beramai-ramai ini.<br /><br />e. Para Wartawan : Gunakan kedudukan anda untuk membentuk pendapat umum rakyat samada melalui media bercetak mahupun media audio visual. Sebarkan kesedaran mengenai usaha ummah untuk menyelamatkan Palestin. Dedahkan pekung musuh, berilah peringatan kepada mereka yang masih bersikap alpa dan leka, serulah ummah dan bangunkan orang-orang yang lalai.<br /><br /></span><span style="color:#993399;">Gerakerja secara kolektif<br /><br />Ikhwan Muslimin, seluruh parti politik dan pertubuhan-pertubuhan NGO, sekarang ini sedang berhimpun untuk menyusun usaha secara kolektif menuntut supaya pintu masuk di setiap sempadan di Palestin untuk dibuka. Dengan izin Allah, semua pertubuhan ini dengan kerjasama daripada bangsa Arab, umat Islam dan seluruh rakyat di dunia akan melakukan apa yang tidak dilakukan oleh negara-negara dan institusi-institusi antarabangsa.<br /><br /><br />“Dan katakanlah, “ Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga RasulNya dan orang-orang Mukmin..”<br /><br />(At-Taubah : 105)<br /><br /><br />Note:<br />Dr. Mahmoud Ezzat,<br />Setiausaha Agung,<br />Jamaah Ikhwan Muslimin.<br />Terjemahan : Maszlee Malik<br />Petikan dari: Palestinkini.info<br /><br />26. Ingatlah jika kita menolong agama Allah, pasti Allah akan kembali menolong kita.<br /><br />27. Teruskan gerak kerja pasti kita akan berjaya.<br /><br />28. Jangan bicara soal perjuangan jika takut akan pergorbanan.<br /><br />sekian, wasallam.<br /><br />Nukilan : kamipeduli.wordpress.com </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-37471094068757954862010-03-17T00:54:00.001+08:002010-03-17T00:56:17.453+08:00::kesan zikir terhadap otak::<span style="color:#6600cc;">Otak hanyalah aktiviti-aktiviti bio-elektrik yang melibatkan sekumpulan saraf yang dipertanggungjawabkan untuk melakukan tugas-tugas tertentu bagi membolehkan ia berfungsi dengan sempurna.<br /><br />Setiap hari 14 juta saraf yang membentuk otak ini berinteraksi dengan 16 juta saraf tubuh yang lain. Semua aktiviti yang kita lakukan dan kefahaman atau ilmu yang kita peroleh adalah natijah daripada aliran interaksi bio-elektrik yang tidak terbatas.<br /><br />Oleh itu, apabila seorang itu berzikir dengan mengulangi kalimat-kalimat Allah, seperti Subhanallah, beberapa kawasan otak yang terlibat menjadi aktif. Ini menyebabkan berlakunya satu aliran bio-elektrik di kawasan-kawasan saraf otak tersebut. Apabila zikir disebut berulang-ulang kali, aktiviti saraf ini menjadi bertambah aktif dan turut menambah tenaga bio-elektrik. Lama-kelamaan kumpulan saraf yang sangat aktif ini mempengaruhi kumpulan saraf yang lain untuk turut sama aktif. Dengan itu, otak menjadi aktif secara keseluruhan.<br /></span><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="color:#000099;">Otak mula memahami perkara baru, melihat dari sudut perspektif berbeza dan semakin kreatif dan kritis, sedang sebelum berzikir otak tidak begini. Otak yang segar dan cergas secara tidak langsung mempengaruhi hati untuk melakukan kebaikan dan menerima kebenaran.<br /><br />Hasil kajian makmal yang dilakukan terhadap subjek ini dimuatkan dalam majalah Scientific American, keluaran Disember 1993. Satu kajian yang dilakukan di Universiti Washington dan ujian ini dilakukan melalui ujian imbasan PET yang mengukur kadar aktiviti otak manusia secara tidak sedar.<br /><br />Dalam kajian ini, sukarelawan diberikan satu senarai perkataan benda. Mereka dikehendaki membaca setiap perkataan tersebut satu persatu dan mengaitkan perkataan-perkataan dengan kata kerja yang berkaitan. Apabila sukarelawan melakukan tugas mereka, beberapa bahagian berbeza otak mempamerkan peningkatan aktiviti saraf, termasuk di bahagian depan otak dan korteks. Menariknya, apabila sukarelawan ini mengulangi senarai perkataan yang sama berulang-ulang kali, aktiviti saraf otak merebak pada kawasan lain dan mengaktifkan kawasan saraf lain.<br /><br />Apabila senarai perkataan baru diberikan kepada mereka, aktiviti saraf kembali meningkat di kawasan pertama. Ini sekali gus membuktikan secara saintifik bahawa perkataan yang diulang-ulang seperti perbuatan berzikir, terbukti meningkatkan kecergasan otak dan menambah kemampuannya.<br /><br />Oleh itu, saudara-saudaraku se-Islam, ketika saintis Barat baru menemui mukjizat ini, kita umat terpilih ini telah lama mengamalkannya dan menerima manfaatnya. Malang bagi mereka yang masih memandang enteng kepentingan berzikir dan mengabaikannya.<br /><br /><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-17497074020656479642010-03-17T00:50:00.000+08:002010-03-17T00:54:09.614+08:00::wahai kumbang sakti::<span style="color:#333300;">Bunga mekar di taman larangan<br />Elok kelopaknya, elok harumannya<br />Dijaga rapi Sang Penjaga<br />Dihias tertib tiada tercela<br /><br />Aku menyaksikan bunga itu kembang<br />dan aku juga menyaksikan bunga itu layu.<br />Lantas! Siapa yang harus kupersalahkan?<br />Bunga itu? Atau kamu sang kumbang?<br />Atau kamu?<br /><br />Tika bunga itu mula menjalar indah ke hentian tertinggi,<br />kau datang merampas langkahnya.<br />Kau datang menghalang Cintanya.<br />Ya!<br />Kamu datang menghalang cintanya<br />pada Raja Segala Cinta.<br />Masakan tidak kamu ketahui?<br />Cintanya itu milik Raja Segala Cinta!<br />Kamu tahu itu?<br />Kamu sedar itu?<br />Bukankah kamu kumbang sakti?<br />Mengapa tegar untukmu<br />merampas dan merosak cintanya pada Si Dia?<br /><br />Kamu datang membawa sejuta janji<br />Kamu datang membawa sejuta pengharapan<br />Dia itu bunga, wahai kumbang.<br />Dia itu bunga.<br />Disentuh oleh tangan asing, layulah dia<br />Dibuai cerita angkasa melangit, terbanglah dia.<br /><br />Jangan kau gantung dia tiada bertali<br />Jangan kau biarkan dia lemah tiada hati<br />Jika benar kamu kumbang sakti, bunga itu tidak perlu tersungkur.<br />Petiklah dia.<br />Secepatnya.<br />Lekas! Jangan sampai bunga itu hilang seri<br />Saktimu dan serinya akan mengembalikan cahaya alam buana ini.<br />Bukankah itu ajaran Rasul kita?<br />Bukankah itu mengelakkan kemurkaan Tuhan kita?<br />Dari kamu berterus-terusan menghentak kaki, ego tiada bertepi, lekaslahhh..<br />Petik bunga itu dan berlarilah kamu di syurga nanti<br /><br />Aku sayangkan bunga<br />dan kamu wahai kumbang<br />Cinta mana yang harus kusumpah menjadi racun?<br />Cinta yang membuatkan bunga dan kumbang tenggelam di alam fantasi.<br /><br />Siramkan air dan baja<br />Mentari! Pancarkan cahaya!<br /><br />Sempurnakan ia mengikut acuan yang sudah ditetapkan<br />Jangan diambil racun berbisa andai taman syurga bisa jadi milik kalian berdua<br /><br />Petik dia.<br />Mohon petunjuk Raja Segala Cinta<br />Minta restu kedua orang tua<br />Dan aku mendoakan sentiasa<br /></span><br /><span style="color:#330000;">bukan aku memaksa.<br />tapi aku terpaksa<br />sampai bila harus kau biarkan bunga itu terkulai di situ?<br />dia perlukan jawapan.<br />petik dia secepat yang kau mampu kumbang..<br />andai bunga itu yang hadir dalam petunjukNya<br />andai bunga itu yang tersenyum indah dalam mimpimu<br /><br />andai kamulah kumbang sakti itu..<br />buktikan pada dunia kamu punya kuasa itu<br /><br />Allah akan mempermudahkan segalanya.<br />Janji Allah itu pasti<br />^-^<br /><br />*Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan<br />yang dikehendakiNya. *<br /><br /><br /><br />[At-Talaq:2-3]<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Buatmu bunga,<br />dan bunga-bunga yang sedang mekar di taman-taman yang lainnya,<br />aku punya hadiah buat kalian..<br /><br />(Surat Terbuka Seorang Ikhwan untuk Seluruh<br />Akhwat di Dunia)<br /><br />Ukhtifillah,<br />Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa<br />peduli?<br />Karena toh kau tak mengenalku dan memang tak<br />perlu mengenalku.<br />Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu<br />dengan bunga terindah sekalipun.<br />Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah,<br />tersempurna dan tertinggi.<br />Bagiku dirimu salah satu dari semua itu,<br />karenanya kau tak membutuhkan persamaan.<br /><br />Ukhtifillah,<br />Jangan pernah biarkan aku manatapmu penuh,<br />karena akan membuatku mengingatmu.<br />Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.<br />Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap<br />dinding khayalku.<br />Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa,<br />sesemangat mentari.<br />Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku<br />yang masih penuh Lumpur.<br />Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.<br /><br />Ukhtifillah,<br />Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan<br />mimpi tak berujung.<br />Ada ingin tapi tak ada henti.<br />Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat<br />selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani<br />kusentuh.<br />Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku<br />karena sucimu kaupertaruhkan.<br />Mungkin kau tak peduli<br />Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku<br />bila kau kalah.<br />Dan tak lebih dari wanita biasa.<br /><br />Ukhtifillah,<br />Jangan pernah kautatapku penuh<br />Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk<br />melihatku.<br />Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku<br />seorang yang masih kotor.<br />Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah<br />burukku, mengenakan pakaian sutra emas.<br />Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor<br />dari Lumpur.<br />Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau<br />termanipulasi.<br />Karena kau toh hanya manusia-hanya wanita.<br /><br />Ukhtifillah,<br />Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang<br />dengan sepenuh hati membawamu kehadapan<br />Tuhanmu.<br />Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam<br />kitab suci, tak perlu dipikir lagi.<br />Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam<br />rangkaian khitbah dan akad yang indah.<br />Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah<br />hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.<br />Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir<br />dalam kitab suci.<br /><br />Ukhtifillah,<br />Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati ikhlas.<br />Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu,<br />mungkin sekarang atau nanti,<br />bahkan mungkin tiada sampai kau mati.<br />Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di fana saat ini.<br />Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu,<br />yang kau bangun dengan segala kekhusyu'an<br />tangis do'amu.<br /><br />Ukhtifillah,<br />Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu<br />pilihan-Nya.<br />Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.<br />Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang<br />terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih,<br />seperti kisah seorang wanita sudi di masa lalu<br />yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar pernikahannya.<br />Atau mungkin kebaikan itu terletak<br />pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi.<br />Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima cinta<br />dalam setiap denyut nadi kita.<br />---<br /></span><br /><br /><span style="color:#33ccff;">jika Allah sudah meredhainya,<br />petiklah bunga itu wahai kumbang sakti<br />moga sayap kiri itu akan membantu dirimu di atas jalan ini<br /><br /><br /><br /><br />Karya Asal : daffodil<br /><br />Adaptasi artikel : Wanita Suci In Asih Retno<br /><br />Bacaan lanjut : Tidak Mahu Fikirkan Fasal Cinta Adakah Patut? </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-68402182602290182552010-03-17T00:48:00.001+08:002010-03-17T00:50:35.356+08:00::biarkan bayu bertiup duka, teruskanlah!!::<span style="color:#ff0000;">"Langit tidak selalunya cerah, sulam malam tak berbintang, itulah lukisan alam, begitu aturan Tuhan,"<br /><br />Indah lirik lagunya semerdu suara sang penyanyinya...<br /><br />Kita perlu menerima bahawa suasana alam sentiasa berubah-ubah,ada kalanya ceria dan ada kalanya muram. Namun,adakah dengan berubahnya suasana alam,pendirian kita juga mesti berubah?(ertinya berubah daripada keinginan untuk mencapai matlamat kepada perasaan malas yang akan membinasakan diri sendiri)<br /><br />Tahun baru Islam sudah beberapa hari berlalu dan umur kita pula semakin meningkat,sedangkan apabila bertambahnya peningkatan umur maka jangka hayat kita hidup di dunia yang sementara ini semakin hari semakin singkat. Entah esok,entah lusa atau mungkin dalam masa satu saat lagi kita akan dijemput oleh-Nya untuk kembali pulang. Dan tiada sesiapa pun mampu menghindarkan diri daripada kematian sebagaimana firman Allah :<br /><br />"Tiap-tiap jiwa akan merasai mati dan hanya makhluk jua yang mempunyai jiwa(roh atau dalam bahasa ilmu Ushuluddin dipanggil jauhar) dan roh adalah baru dijadikan-Nya daripada tiada kepada ada,maka yang mati hanya makhluk.Allah tetap Maha Hidup Kekal."<br /><br />Dalam perjalanan hidup ini, terkadang kita merasa penat dan letih ditambah pula dengan perasaan duka yang melemahkan jiwa,apatah lagi jika apa yang kita inginkan tidak dapat dicapai? Pastinya perasaan sedih dan keputus asaan akan lahir dalam jiwa.<br /><br />Namun adakah apa yang kita anggap baik untuk kita itu terbaik bagi Allah? Dan mengapa Dia tidak memperkenankan keinginan dan doa yang kita rasakan terbaik untuk kita?<br /><br />Sebelum persoalan di atas dijawab, ada satu lagi persoalan utama yang perlu kita jawab dahulu.<br /><br />Siapa yang menjadikan kita?<br /><br />Pasti jawapannya adalah Allah; Tuhan Pencipta Alam. Jika Allah yang menciptakan kita, maka Dia tahu yang mana baik dan yang mana buruk untuk kita. Oleh yang demikian terjawabnya persoalan di atas. Sesungguhnya setiap kejadian yang berlaku pasti ada hikmah yang terkandung di sebaliknya kerana Allah yang menciptakan kita dan Dia tahu apa yang terbaik dan apa yang akan membinasakan hamba-Nya.<br /><br /></span><span style="color:#006600;">Allah berfirman:<br /><br />"Mungkin kamu membenci sesuatu padahal itulah yang baik bagimu,dan mungkin kamu suka pada sesuatu padahal bahaya bagimu,dan Allah yang mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."(Surah Al-Baqarah:216)<br /><br />Selagi sang bayu masih bertiup meskipun hembusan bayunya pilu dan mendukakan, selagi matahari masih memancarkan cahayanya meskipun kadangkala cahayanya suram seketika apabila dilitupi sang awan, kita perlu terus berjalan dan terus berusaha meskipun kita diuji dengan kegagalan, musibah dan ujian yang membuatkan air mata sentiasa mengalir. Teruskan perjalanan kita, insyaAllah selagi mana kita berusaha, berdo'a dan bertawakkal kepada Allah, pasti Dia akan membantu kita.<br /><br />Sabar adalah sumber kekuatan dan teman sejati kita. Sayyidina Umar Al-Khattab pernah berkata:<br /><br />"Jika engkau sabar, maka hukum Allah tetap berjalan dan engkau mendapat pahala,dan apabila engkau tidak sabar, tetap berlaku ketentuan Allah sedang engkau berdosa."<br /><br />Ingatlah bahawa Allah tidak akan membebankan seseorang melainkan apa yang mampu ditanggung oleh hamba-Nya. Pasti setiap takdir yang kita lalui ini menunjukkan bahawa kita mampu menghadapinya.<br /><br />Begitulah apa yang dihuraikan oleh Dr. Fadzilah Kamsah ketika menasihati seorang lelaki suatu waktu dahulu.<br /><br />Dan teruskanlah penghijrahan kita ke arah kejayaan dan kegemilangan yang diredhai-Nya, moga-moga perjalanan kita pada tahun ini lebih baik dari tahun-tahun lalu.<br /><br />Ketika peristiwa hijrah, generasi para kekasih Allah merasai keperitan, kesengsaraan dan kelaparan. Jika mereka yang paling dikasihi Allah itu pun terpaksa bersusah payah merancang dan berkorban demi mendaulatkan Islam, maka sudah tentu kita hari ini perlu bersedia untuk berkorban jika kita benar-benar mencintai agama kita.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-7309816603476330612010-03-17T00:46:00.000+08:002010-03-17T00:47:57.624+08:00::kerana engkau insan terpilih::<span style="color:#000099;">Aduhai hati yang selalu gundah gulana.. Mengapa perlu difikirkan kehidupan duniawimu. Sedangkan dunia itu sering menipumu. Bukankah kehidupan ini penuh dengan majazi? Tipu daya di sana sini? Maka, hendaklah engkau susun langkahmu penuh hati-hati, Ingatlah, syaitan itu sentiasa tidak mahu mengaku kalah dan tidak pernah putus asa. Setiap saat masanya adalah berharga. Tidak dibiar kosong tanpa menyesatkan adam dan hawa. Lantas, bagaimana engkau masih lagi memikirkan hal duniamu?<br /><br />Perbanyakkanlah berfikir, renung penuh bererti.. Bagaimana bakal kehidupanmu sewaktu mengadap Tuhan Rabbul ’Izzati..? Selamatkah dirimu di hari yang tiada pelindung melainkanNya? Akan beratkah amal yang akan engkau bawa?<br /><br />Justeru, renungkanlah duhai diri yang lemah. Agar kehidupanmu di dunia sentiasa waspada..<br /><br />Semoga, akan hadir dalam hatimu jiwa yang sensitif dengan dosa. Merasakan dosa itu besar sekalipun pada kesilapan sekecil zarah. Ketahuilah.. itulah antara ciri-ciri mereka yang aqrab dengan tuhanNya. Yang punya Ihsan dalam hatinya. Merasa kehadiran Allah dalam setiap sentuhan masa yang ada.. sekalipun mata tidak melihat, tetapi hati menyakini Allah Maha Mlihat.<br /><br />Untuk apa perlu dirisaukan, aduhai hati yang rawan.. sebuah kehilangan itu hanya secebis dugaan.. dari Tuhan sekalian alam.. Hilang bukan bererti tamatnya sebuah kehidupan, tetapi dengan kehilangan itulah darjatmu ditinggikan. Hairan? Mengapa perlu dihairankan, Allah itu Maha berkuasa, zat yang sempurna penuh keagungan. Lupakah duhai hati, Allah telah berjanji dalam kalamNya Izzati..<br /><br />”Adakah kamu mengaku beriman, sedangkan kamu belum diuji?”<br /><br />Maka, hadapilah ujian dengan sejuta kesabaran. Percayalah, yakinlah sepenuh hatimu..<br /><br /><br /><br /><br /><br />Hanyasanya Allah bersama-sama mereka yang sabar.<br /><br />Aduhai hati yang penuh kesedihan.. Mengapa perlu ditangisi sebuah perpisahan? Bukankah semua kita akan pergi.. pulang kepangkuan Tuhan. Dialah yang menjadikan.. Dan padaNya jua segalanya akan dikembalikan. Lupakah engkau, hidup di dunia ini sekadar persinggahan. Yang kekal hanyalah amalan sebagai teman. Itulah teman dalam perjalanan menuju sebuah keabadian..<br /><br />Maka, janganlah engkau lalaikan hatimu dengan kehidupan yang sementara ini. Janganlah engkau tangisi lagi sebuah perpisahan sementara.. akan tetapi, hadapkanlah wajahmu sentiasa kepada Allah.. Penuhkanlah jiwa dan hatimu dengan dzikrullah memuji kebesaranNya. Juga sibukkanlah hari-harimu dengan amalan makruf nahi mungkar, mengikut sunnah kekasihNya.<br /><br /></span><span style="color:#666600;">Yakinlah, barangsiapa yang dihatinya ada Allah, dan mengutamakan Allah atas segala apa yang dilakukannya, Allah akan seiringkan pekerjaannya dengan pertolonganNya. Bekerja keraslah engkau untuk hari esokmu yang abadi. Berbekallah dengan amalan yang menguntungkanmu di sana nanti. Ingatlah, sebaik-baik bekalan adalah taqwa.<br /><br />Duhai diri yang lemah.. Kembalikanlah hatimu kepada Rab.. Kerana Dia lah pemilik segala yang engkau miliki.. Segalanya hanya pinjaman untuk menguji. Kentalkanlah semangat juangmu. Jadilah seperti syaidatina Aisyah, puterinya Syaidina Abu Bakar..<br /><br />Walau fitnah mencalar maruah, Dia tetap Aisyah! Walau rumahtangganya di landa badai anggkara si munafiq durjana, tetap teguh pendiriannya, menggunung tawakalnya. Pada Allah dia berdoa, mengharap furqan agar tenggelam segala nista. Insafilah duhai diri yang lemah, Allah sengaja menguji sekeping hati yang kecil.. sebagai tukaran untuk mendapatkan habuan yang lebih besar kelak.<br /><br />Maka bersyukurlah.. bersyukurlah.. bersyukurlah kerana engkau insan terpilih.<br /><br /><br /><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-90826026236769742392010-03-17T00:15:00.001+08:002010-03-17T00:48:27.001+08:00::kamus kebahagiaan::<span style="color:#cc33cc;">{Aku Hanya Akan Hidup Hari Ini, Hari Ini adalah Kepunyaan Saya}<br /><br /><br />Inilah harinya aku masih berpeluang untuk mengatakan yang baik-baik sahaja, menghindari bercakap perkara yang dilarang, mengherdik, dan juga memperkatakan keburukan orang lain.<br /><br /><br />Hanya hari ini aku berpeluang untuk memerhatikan kebersihan tubuhku, kekemasan penampilanku, kehalusan tuturkataku dan perilakuku.<br /><br /><br />Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Allah, mengerjakan sembahyang yang sesempurna mungkin, membekali diri dengan sembahyang sunat, berpegang teguh pada ajaran Al-Quran, mencatat segala yang mendatangkan manfaat buatku.<br /><br /><br />Aku hanya mempunyai hidup yang pasti hari ini, sebab itu aku akan menanamkan dalam hatiku semua nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan serta ranting-rantingnya yang berduri tidak kira sifat takbur, ujub, riya’, buruk sangka dan lain-lain.<br /><br /><br />Hanya hari ini aku akan menghirup udara kehidupan maka aku akan berbuat baik kepada orang lain dan menghulurkan tangan kepada sesiapa pun. Aku akan menziarahi mereka yang sakit, menghantar jenazah, menunjukkan jalan yang benar bagi yang tersesat, memberi makan kepada orang yang lapar, menolong orang yang sedang kesusahan, membantu orang yang dizalimi, meringankan penderitaan orang yang lemah, mengasihi mereka yang menderita, menghormati orang-orang alim, menyayangi kanak-kanak dan berbakti kepada ibubapa.<br /><br /><br />Aku hanya akan hidup hari ini maka aku akan mengucapkan:-<br /><br />”Wahai masa lalu yang sudah berlalu dan selesai, tenggelamlah kamu seperti tenggelamnya mataharimu. Aku tidak akan menangisi pemergianmu, dan kamu tidak akan melihatku termenung sebentar pun untuk mengingatimu. Kamu sudah meninggalkan kami samua, pergilah dan jangan kembali lagi”<br /><br />”Wahai masa depan, engkau masih dalam keghaiban. Maka aku tidak akan bermain dangan khayalan dan memperjudikan nasib dangan hanya satu agakan. Aku juga tidak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, sebab esok hari mungkin tidak ada sesuatu; esok hari adalah sesuatu yang yang belum diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan”.<br /><br /><br /><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-57571093454719685682010-03-17T00:11:00.001+08:002010-03-17T00:15:21.900+08:00::apakah yang paling kuat?::<span style="color:#ff0000;">Ada orang bertanya, apakah yang paling kuat di dunia ini? Besi dan baja paling kuat, namun api membara dapat melarutkannya. Api membara paling kuat, namun air dapat memadamkannya. Air bah paling kuat, namun matahari dapat menguapkannya. Matahari paling kuat, namun lapisan awan dapat menutupinya. Awan paling kuat, namun topan dapat mengembusnya. Badai angin paling kuat, namun gunung tinggi dapat menahannya.<br /><br />Gunung tinggi paling kuat, namun pendaki gunung dapat menaklukkannya. Singa dan harimau paling kuat, namun lalat atau semut dapat menggigitnya. Orang jahat paling kuat, namun ketakutan dapat mengejutkannya. Kematian paling kuat, namun orang yang Xiulian (latihan kultivasi) mampu mengatasinya.<br /><br />Kalau begitu, apakah yang paling kuat? Orang yang mempunyai keyakinan paling kuat. Orang yang mempunyai keyakinan, dia bisa tidak takut pada langit dan bumi, tidak merasa gentar terhadap hidup maupun mati, Dia bisa bersandar pada faramita (kesempurnaan) di dalam hatinya, tidak kaget dengan kemuliaan dan kehinaan duniawi, benar-benar memahami akan hakikat dan arti kehidupan.<br /></span><br /><span style="color:#33cc00;">Orang yang memiliki pandangan arif dan bijaksana paling kuat. Orang yang memiliki pandangan arif bijaksana, mengetahui mana yang benar atau salah, baik atau jahat, mengetahui karma sebab-akibat, mengetahui manfaat baik atau buruk, mengetahui baik, jahat, kesesatan dan kesadaran, tidak akan tersesat.<br /><br />Orang yang memiliki kearifan paling kuat. Orang yang memiliki kearifan mengerti tentang segala sesuatu, memahami kebajikan dan moralitas, mampu membuka pikirannya, rendah hati dan penuh perhatian, memahami segala sesuatu dengan mendalam, mengambil keputusan yang adil, jujur, dan rasional.<br /><br />Orang yang mempunyai belas kasih paling kuat. Kekuatan belas kasih, memperlakukan dengan baik terhadap segalanya. Kekuatan belas kasih, mengatasi keinginan irasional dan nafsu pribadi. Kekuatan belas kasih, membuat masalah menjadi lancar dan harmonis: kekuatan belas kasih, timbul dari hati yang lapang.<br /><br />Orang yang lemah lembut paling kuat. Kelembutan dapat mengatasi kekerasan. Gigi dan lidah, gigi lebih keras dibanding lidah, namun saat manusia mulai tua, gigi mulai tanggal, sedangkan lidah tetap utuh seperti semula. Maka dari itu sebagai manusia harus berdasarkan kelembutan bukan kekerasan, mengandalkan keteguhan dan tidak bermalas-malasan untuk memenangkan kesuksesan.<br /><br />Di atas dunia ini, pada umumnya orang pasti berharap diri sendiri menjadi seorang yang kuat, namun di antara orang yang kuat pasti masih ada yang lebih kuat, sebagaimana yang disebut bahwa di luar manusia masih ada manusia, di luar langit masih ada langitnya, kuda yang liar di tunggangi oleh orang yang sesuai, obat beracun pasti ada orang yang tahu penawarnya dengan cara racun dilawan dengan racun. Maka, di atas dunia ini tidak ada yang benar-benar paling besar dan kuat, yang ada hanya kebaikan paling besar, dan hanya sebab akibat yang paling kuat.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-8060614437412642012010-02-21T10:48:00.001+08:002010-02-23T16:27:02.955+08:0031:14<span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: 10px;"></span><br />
<div align="center"><strong><span style="color: black; font-family: verdana,geneva; font-size: small;">Lailatulema Abbas*</span></strong><br />
<span style="color: black; font-family: verdana,geneva; font-size: small;">Editor: laila</span></div><div align="center"><span style="color: black; font-family: verdana,geneva; font-size: 85%;"></span><strong><span style="color: black; font-family: verdana,geneva; font-size: 85%;"><span style="color: magenta; font-size: small;">'Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya) dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan).' (Luqman,31:14)</span></span></strong></div><div><div align="center"><strong><span style="color: magenta;"></span><span style="color: magenta; font-family: verdana,geneva; font-size: small;">'Dan jika mereka berdua mendesakmu supaya engkau mempersekutukan denganKu sesuatu yang engkau dengan fikiran sihatmu tidak mengetahui sungguh adanya maka janganlah engkau taat</span></strong><br />
<strong><span style="color: magenta;"></span><span style="color: magenta; font-family: verdana,geneva; font-size: small;">kepada mereka dan bergaulah dengan mereka di dunia dengan cara yang baik dan turutlah jalan orang-orang yang rujuk kembali kepadaKu (dengan tauhid dan amal-amal yang soleh). Kemudian kepada Akulah tempat kembali kamu semuanya, maka Aku akan menerangkan kepada kamu segala yang kamu telah kerjakan.' (Luqman,31:15)</span></strong></div><span class="Apple-style-span" style="color: #006600;"><br />
<span style="font-size: small;"></span></span><br />
<div align="justify"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: verdana,geneva;"><span class="Apple-style-span" style="color: #006600; font-size: small;">Cukupkah segala apa yang kita telah lakukan sehingga saat ini? Sekiranya ibu mu dikembalikan kepada yang Haq tika ini, sudah cukupkah kasih sayang dan penghargaan kita sebagai seorang anak kepada ibu yang telah susah payah melahirkanmu?</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: #006600;"><br />
</span><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: verdana,geneva;"><span class="Apple-style-span" style="color: #006600; font-size: small;">Cukup kerapkah panggilanmu kepada ibu bapa mu tika engkau berada di perantauan,walau pun sesibuk mana dirimu? Yakinlah ibu bapa mu tidak pernah melupaimu walaupun sedetik tika mereka sentiasa mendoakan keselamatanmu!</span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: verdana,geneva;"><span class="Apple-style-span" style="color: red; font-size: small;">Berhakkah engkau memarahi dan berasa kecil hati terhadap ibu bapamu? Yang telah bertarung nyawanya demi melahirkan mu? Yang sanggup berlapar dan bersusah payah membesarkan mu? TIdak sekali pernah mereka mengeluh dan melalaikan mu walau engkau sentiasa merungut dan menyatakan ketiadakpuasan mu,berhakkah engkau wahai insan yang bernama anak?</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><br />
</span><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: verdana,geneva;"><span class="Apple-style-span" style="color: red; font-size: small;">Sungguh manusia itu tidak pernah menghargai apa yang berada di hadapan matanya, ayuhlah sahabat, buat peringatan diri ini terutamanya, marilah kita sama-sama memperbaiki diri menjadi anak yang soleh dan solehah. Menjadi permata keluarga dan pembimbing ibu bapamu ke syurga nanti. Agar tiada sesalan buat diri, pabila tiba waktu yang pasti bagi setiap hamba-hambaNYA yakni saat kematian. </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><br />
</span><span style="font-family: verdana,geneva; font-size: 85%;"><span class="Apple-style-span" style="color: red; font-size: small;">*Sumber dari youtube</span></span></div><div><span style="font-family: verdana,geneva; font-size: 85%;"><br />
</span></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-51648118832355719352010-02-21T10:37:00.001+08:002010-02-23T16:27:34.184+08:00KIsah Seorang Pembuat TEh...<span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: 10px;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Disatu pagi yg dingin,tekak ku berasa haus... bersama 4 orang kawan2 ku, kami pergi ke bilik masakan untuk membuat teh... sudah hampir 4 bulan rasanye aku tidak minum air teh ,gertak hati kecilku... aku pun berkata.. "hei Wan(bukan nama samaran sebenar), dah lama tak minum teh susu nie"... sejak kita datang sampai sekarang tak pernah kita buat teh"... ujar ku... lantas kawan ku berkata "yer x yer jugak".."biar aku yang buat,aku ada bawa teh dari Malaysia"...<br />
<br />
Time tu aku berasa sangat gembira, hajat dihati terlaksana.. 10 minit selepas tu... air yang diimpi terhidang didepan mata... sekali lihat air itu tak ubah macam air teh... 2 kali lihat air yang dibuat tak tumpah macam air susu biasa tanpa diletak teh. 'kesabaran x dapat ditahan,air yg dicita sudah ada didepan mata... kami mengapai cawan yang diisi air teh itu dengan kasarnya... mulut dibuka dengan luas,tangan menolak cawan ke mulut... dalam beberapa detik, air teh tersebut jatuh mencecah ke lantai mulut kami... </span><br />
</span></span></span><br />
<div align="center"><span style="font-size: small;"><img alt="tea" border="0" height="199" src="http://www.alumni.umd.edu/gallery/etiquette_dinner_2006/image/099.etiquette2006.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px;" width="300" /></span></div><span style="font-size: 85%;"><br />
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #009900;">Alangkah terperanjatnya kami,akan rasa air teh itu... kami memandang sesama sendiri... rasanya tak begitu enak di minum... tapi kami tahu yang wan berusaha keras ketika membuat teh itu... nak dibuang membazir.. dah la membazir itu amalan syaitan... kalu dibuang jugak mungkin akan menguris hati kawan kami yang bersusah payah membuat teh untuk kami... wan tahu kami memang hendak sangat minum teh ketika itu... dengan kesungguhan yang diberikan, kami bertiga meminum air teh itu sampai habis... soal kelazatan teh yang diimpikan ditinggalkn. Yang penting hati wan kena kami jaga... walaupun begitu kami tetap berterima kasih kepada wan..</span><br />
<strong><span class="Apple-style-span" style="color: #000099;">PEngajaran disini... </span></strong></span><span class="Apple-style-span" style="color: #000099;"><br />
<span style="font-size: small;">1)hargai usaha yang kawan berikan dan hormati pandangan org lain..<br />
2)hargai pengorbanan ibu dan ayah yang berusaha keras menjaga kita.<br />
3)jgn sekali-kali membazir,dan hargailah air,kerana itu adalah rezeki yang tuhan berikan..<br />
4)bersyukur akan nikmat yg diberikan.<br />
5)jangan malu-malu mengucapkan 'terima kasih'..(nilai murni ini yg ramai anak remaja lupakan)<br />
6)jangan membuat air teh jika bahan tidak cukup supaya kisah begini tak dirasai oleh sekalian manusia...<br />
</span></span></span><br />
<div align="center"><span style="font-size: 85%;"><span class="Apple-style-span" style="color: #000099; font-size: small;"><img alt="teh" border="0" height="216" src="http://www.hindu.com/seta/2007/01/25/images/2007012500531501.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px;" width="250" /></span></span></div><span style="font-size: 85%;"><span class="Apple-style-span" style="color: #000099;"><br />
<span style="font-size: small;">SEKIAN 'TERIMA KASIH'...wassalam...</span></span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-47283788852610984562010-02-21T10:31:00.001+08:002010-02-23T16:28:34.512+08:00Bahagian TUBUH Yang Paling BERERTI!!<span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: 10px;"></span><br />
<span style="color: navy;"><span style="font-family: Arial; font-size: 85%;"><span style="font-size: small;">I</span><span class="Apple-style-span" style="color: #009900; font-size: small;">buku selalu bertanya padaku apa bahagian tubuh yang paling<br />
penting. Bertahun-tahun, aku selalu meneka dengan jawapan yang<br />
aku anggap benar.</span></span></span><span style="font-family: sans-serif; font-size: 10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color: #009900;"><br />
</span></span><span class="Apple-style-span" style="color: #009900;"><span style="font-family: sans-serif;"></span></span><span style="font-family: sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: #009900;"><br />
</span><span style="font-size: 85%;"><span class="Apple-style-span" style="color: #009900; font-size: small;">Ketika aku muda, aku fikir suara adalah yang paling penting bagi<br />
kita sebagai manusia, jadi aku jawab, "Telinga, Bu."<br />
Jawab Ibuku, "Bukan. Ramai orang yang tuli. Tapi, teruslah<br />
memikirkannya dan aku menanyakanmu lagi nanti."</span></span></span><span style="font-family: sans-serif; font-size: 10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color: #009900;"><br />
</span></span><span style="font-family: sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: #009900;"><br />
</span><span style="font-size: 85%;"><span class="Apple-style-span" style="color: #009900; font-size: small;">Selang beberapa tahun kemudian, dia bertanya padaku lagi. Sejak<br />
jawapan pertama, kini aku yakin jawapan kali ini pasti benar. Jadi,<br />
kali ini aku mengatakan, "Bu, penglihatan sangat penting bagi<br />
semua orang, jadi pastilah mata kita."</span></span></span><br />
<span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif; font-size: small;"></span></span><br />
<span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif;"><a href="http://commentburner.com/" style="color: #a9214f; letter-spacing: 1px; text-decoration: none;" target="_blank"><span style="font-size: small;"><img alt="commentburner.com" border="0" src="http://commentburner.com/mickey_winnie/01.gif" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px;" /></span></a></span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif;"><br />
<span style="font-size: small;">Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi<br />
jawapanmu masih salah kerana ramai orang yang buta."</span></span></span><br />
<a href="http://blog.360.yahoo.com/blog/slideshow.html?p=388&id=wzf01yQzfqO1n0Gy25inNy4Zh8ipSA--" style="color: #a9214f; letter-spacing: 1px; text-decoration: none;"><span style="font-size: small;"><img alt="http://img.alibaba.com/photo/50367655/New_Design_Spectacles_Frame_EA3020__Optical_Frame__Eyewear__Eyeglasses__Optics_.jpg" border="0" src="http://img.alibaba.com/photo/50367655/New_Design_Spectacles_Frame_EA3020__Optical_Frame__Eyewear__Eyeglasses__Optics_.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px;" /></span></a><br />
<span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif;"></span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif;"><span style="font-size: small;">Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawapan baru dan dari<br />
tahun ke tahun, Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan<br />
jawapannya selalu, "Bukan. Tapi, kamu semakin pandai dari tahun ke<br />
tahun, anakku."</span></span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
</span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif;"><br />
<span style="font-size: small;">Akhirnya tahun lalu, datokku meninggal. Semua keluarga bersedih.<br />
Semua menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku mengingatinya kerana<br />
itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku<br />
memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat<br />
tinggal pada datok.</span></span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
</span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif;"><br />
<span style="font-size: small;">Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bahagian tubuh<br />
yang paling penting, sayang?"</span></span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
</span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif;"><br />
<span style="font-size: small;">Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering<br />
berfikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku.</span></span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
</span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif;"><br />
<span style="font-size: small;">Ibu melihat tanda kebingungan diraut wajahku dan memberitahu,<br />
"Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu<br />
sudah benar-benar "hidup". Untuk semua bahagian tubuh yang kamu<br />
beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah<br />
memberitahu kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu<br />
harus belajar pelajaran yang sangat penting."</span></span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
</span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif;"><br />
<span style="font-size: small;">Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh<br />
dengan airmata. Dia berkata, </span><strong><span style="font-weight: bold;"><span style="font-size: small;">"Sayangku, bahagian tubuh yang paling<br />
penting adalah bahumu."</span></span></strong></span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
</span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif;"><br />
<span style="font-size: small;">Aku bertanya, "Apakah kerana fungsinya untuk menahan kepala?"<br />
Ibu membalas, </span><strong><span style="font-weight: bold;"><span style="font-size: small;">"Bukan, tapi kerana bahu dapat menahan kepala<br />
seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis.</span></span></strong></span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
</span></span><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif;"><br />
<span style="font-size: 85%;"><span class="Apple-style-span" style="color: #993399; font-size: small;">Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk<br />
menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan<br />
teman-teman agar kamu selalu mempunyai bahu untuk menangis bila-<br />
bila pun kamu memerlukannya."</span></span></span></span><span style="font-family: sans-serif; font-size: 10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color: #993399;"><br />
</span></span><span style="font-family: sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: #993399;"><br />
</span><span style="font-size: 85%;"><span class="Apple-style-span" style="color: #993399; font-size: small;">Akhirnya, aku tahu, bahagian tubuh yang paling penting adalah tidak<br />
menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Tetapi, simpati<br />
terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain.</span></span></span><span style="font-family: sans-serif; font-size: 10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color: #993399;"><br />
</span></span><span style="font-family: sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: #993399;"><br />
</span><strong><span style="font-size: 85%;"><span class="Apple-style-span" style="color: #993399; font-size: small;">Orang akan melupakan apa yang kamu katakan.<img alt="argue " border="0" src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/emotions/images/Animated%201/argue.gif" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px;" title="argue " /></span></span></strong></span><br />
<span style="font-family: sans-serif;"><strong><span style="font-size: 85%;"><span class="Apple-style-span" style="color: #993399; font-size: small;">Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan.<img alt="neutral " border="0" src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/emotions/images/Animated%201/neutral.gif" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px;" title="neutral " /></span></span></strong></span><br />
<span style="font-family: sans-serif;"><strong><span style="font-size: 85%;"><span class="Apple-style-span" style="color: #993399; font-size: small;">Tetapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka bererti.</span></span></strong></span><br />
<span style="font-family: sans-serif;"><strong><span style="font-size: 85%;"><span class="Apple-style-span" style="color: #993399; font-size: small;">Just because the past is painful, Doesn’t mean the future will be. So never let events from the past,</span></span></strong></span><br />
<span style="font-family: sans-serif;"><strong><span style="font-size: 85%;"><span class="Apple-style-span" style="color: #993399; font-size: small;">Change the events for future, or You will be miserable forever…</span></span></strong></span><br />
<div><span style="color: navy;"><span style="color: navy; font-family: sans-serif;"><strong><span style="font-size: 85%;"><br />
</span></strong></span></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-22434012142121171502010-02-21T10:25:00.001+08:002010-02-23T16:30:15.002+08:00Shicida Methods - Jadikan Anak Anda Pandai<span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: 10px;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;">BANYAK cara untuk mendidik personaliti anak-anak. Ada menggunakan pelbagai kaedah dan pendekatan semata-mata mahu memberikan yang terbaik buat anak-anak.Salah satu teknik yang mula di pratikkan di Malaysia ialah</span><strong><span class="Apple-style-span" style="color: red;"> SHICIDA METHODS</span></strong></span><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"> , iaitu kaedah mendidik anak-anak berfikir menggunakan otak kanan yang diajar oleh orang Jepun.Ini kerana otak sebelah kanan lebih efektif berbanding otak kiri tetapi ia perlu dipraktikkan dengan lebih kerap untuk mengaktifkan penggunaannya. Kelas SHICIDA METHODS ada ditawarkan di sesetengah tempat disini,namun kosnya agak mahal berbanding kelas-kelas lain,malah tidak ramai ibu bapa khususnya orang Melayu mampu menghantar anak-anak mereka ke kelas sebegini.Disini disertakan serba sedikit kaedah SHICIDA METHODS untuk dipraktikkan oleh ibu bapa dalam membesarkan anak-anak.Kaedah ini boleh Nampak kesannya dalam masa seminggu ia di pratikkan,namun bergantung kepada kebolehan dan keupayaan otak anak-anak anda menerimanya :</span></span></span></span><br />
<div align="center"><span style="font-size: small;"><img border="0" height="210" src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/umum/shichida_method.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px;" width="600" /></span></div><span style="font-size: 85%;"><br />
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #3333ff;">1) Sewaktu anak hendak </span><strong><span class="Apple-style-span" style="color: #3333ff;">tidur atau tidur-tidur ayam</span></strong></span><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #3333ff;">,cakap padanya dengan sepenuh hati dan sejujurnya yang kita sayang kat dia,dia budak baik,dia anak soleh,dia budak kuat,dia budak pandai dan sebagainya sebab sewaktu tidur-tidur ayam itulah otak kanannya sedang bekerja manakala otak kiri sudah tidur.Tapi kena buat dengan seikhlas hati sebab kalau dalam keadaan marah,ia tidak menjadi.Kalau mereka sudah tidur,cuba ramas-ramas jari atau tangan dia atau picit-picitkan badannya supaya dia kembali dalam keadaan tidur-tidur ayam.Cuba pratikkan pada anak anda khususnya bagi mereka yang liat bangun pagi.Insya-Allah menjadi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #3333ff;">2) Mula </span><strong><span class="Apple-style-span" style="color: #3333ff;">guna kad</span></strong></span><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #3333ff;"> untuk ajar anak anda.Ada peserta yang ajar ABC-Z guna kad dalam masa seminggu sahaja,lepas tu mereka sudah kenal semua huruf dan boleh eja perkataan yang pendek-pendek. Buat atau beli kad banyak-banyak dan tunjuk pada mereka cepat-cepat seperti a…..b….c….d . Insya-Allah mereka cepat tangkap sebab bila kita tunjuk laju-laju otak kanan dia akan bekerja keras untuk tangkap apa benda yang ditunjuk.Boleh juga buat atau beli kad 1,2,3 atau gambar-gambar tertentu .</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #009900;">3) </span><strong><span class="Apple-style-span" style="color: #009900;">Gerak kerja tangan</span></strong><span class="Apple-style-span" style="color: #009900;"> adalah hasil dari otak kanan,jadi cuba ajar anak anda main tanah liat,main cat air ( water colour ) ,melukis,gunting kertas,origami dan sebagainya.Memang agak leceh dan kena kemas semula,tapi untuk kebaikan anak-anak apa salahnya berkorban sikit.Satu lagi cuba lukis gambar,contohnya rama-rama,tapi hanya sebelah badannya sahaja dan suruh anak-anak sambung lukis ikut apa yang anda lukis dibahagian satu lagi.Ini pun dapat mengaktifkan penggunaan otak kanan.Tahukah anda kenapa orang Cina dan Jepun kebanyakkannya pandai-pandai ? Ini kerana mereka makan menggunakan kayu penyepit.Kayu penyepit mengaktifkan kerja tangan sekaligus membantu menggerakkan otak kanan.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #993399;">4) </span><strong><span class="Apple-style-span" style="color: #993399;">Jangan marah-marah</span></strong></span><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #993399;"> atau tengking anak sebab mereka boleh simpan semuanya dalam otak kiri.Kalau tanpa sengaja marah atau menengking mereka,kembali semula ke cara pertama dan minta maaf pada mereka dengan ikhlas.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #ffcc33;">5) Cuba bina </span><strong><span class="Apple-style-span" style="color: #ffcc33;">daya imaginasi </span></strong></span><span class="Apple-style-span" style="color: #ffcc33; font-size: small;">mereka dengan cara bercerita dan kemudian suruh mereka menyambung semula cerita tersebut.Walaupun cerita itu merapu pun tidak mengapa asalkan mereka punya inisiatif untuk berimaginasi .</span><span class="Apple-style-span" style="color: #993300;"><br />
<span style="font-size: small;">6) Main </span></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color: #993300; font-size: small;">teka-teki</span></strong><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #993300;"> dengan mereka. Letakkan satu barang dalam kotak dan kemudian suruh mereka teka apakah barang tersebut.Untuk permulaan,berikan mereka pilihan untuk menggambarkan jenis barang dalam kotak terbabit seperti memberitahu warna,bunyi dan sebagainya.Lama- kelamaan mereka boleh bangunkan deria keenam ( Sixth Sense ) dengan menumpukan perhatian kepada benda yang berada dalam kotak terbabit.Ini semua adalah untuk mengaktifkan otak sebelah kanan.Tapi ingat semua permainan yang hendak dilakukan itu hanya boleh dilakukan selama setengah jam sehari.Tidak perlu lama-lama kerana ia boleh menimbulkan rasa bosan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #006600;">Sebelum lakukan semua kaedah ini,pastikan anda mempunyai masa yang benar-benar cukup.Pendekatan ini memerlukan keikhlasan dan kesunggguhan. Dalam Islam sendiri pun menggalakkan ibu bapa bercakap dengan anak-anak ketika mereka mahu tidur kerana pada ketika itulah di antara waktu-waktu doa dimakbulkan. Seorang Kaunselor juga memberitahu, </span><strong><span class="Apple-style-span" style="color: #006600;">jangan suka menyebut JANGAN</span></strong><span class="Apple-style-span" style="color: #006600;"> pada anak-anak kerana apa yang kita sebut itulah yang mereka ikut .Cuba ganti perkataan JANGAN dengan perkataan lain untuk menyampaikan maksud anda,misalnya – “ Tolong senyap Along ” berbanding “ Along Jangan bising ” .</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: #006600;"><br />
</span><br />
<div align="center"><span style="font-size: small;"><img border="0" src="http://farm4.static.flickr.com/3088/3164728315_3a5a37d011.jpg?v=0" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px;" /></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-86404932224555326272010-02-21T10:19:00.001+08:002010-02-23T16:31:08.946+08:00'Abang Nak Beli Kuih..??'<span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: 10px;"></span><br />
<div align="center"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-size: small;"><span style="color: green;">www.iLuvislam.com</span></span><strong><span style="color: olive; font-size: small;">oleh : ANNURSOLEHAH<br />
</span></strong></span></div><span style="font-size: 85%;"><br />
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #3333ff;">Hari itu, saya pulang ke Kuala Lumpur. Memikirkan highway PLUS sibuk, saya menyusuri laluan lama. Pekan pertama yang saya lintas ialah Teluk Intan. Terasa mengantuk, saya singgah sebentar disebuah restoran di pinggir pekan itu. Sebaik memesan makanan, seorang kanak-kanak lelaki - berusia lebih kurang 12 tahun muncul dihadapan.<br />
<br />
'Abang nak beli kuih?' Katanya sambil tersenyum. Tangannya segera menyelak daun pisang yang menjadi penutup bakul kuih jajaanya.<br />
"Tak apalah dik...Abang dah pesan makanan," jawap saya ringkas. Dia berlalu. Sebaik pesanan tiba, saya terus menikmatinya. Lebih kurang 20 minit kemudian saya nampak kanak-kanak tadi menghampiri pelanggan lain, sepasang suami isteri agaknya. Mereka juga menolak, dia berlalu begitu saja.<br />
"Abang dah makan, tak nak beli kuih saya?" katanya selamba semasa menghampiri meja saya.<br />
"Abang baru lepas makan dik, masih kenyang lagi ni," kata saya sambil menepuk-nepuk perut. Dia beredar, tapi cuma setakat dikaki lima. Sampai disitu, di meletakkan bakulnya yang masih sarat</span></span><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #cc33cc;">Setiap yang lalu ditanya...<br />
" Tak nak beli kuih saya bang.. Pak cik... Kakak atau makcik."</span><strong><span class="Apple-style-span" style="color: #cc33cc;">Molek budi bahasanya! </span></strong></span><span class="Apple-style-span" style="color: #cc33cc;"><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Mamak restoran itu pun tidak menghalang dia keluar masuk ke premisnya bertemu pelanggan. Sambil memerhati, terselit rasa kagum dan kasihan dihati saya melihatkan betapa gigihnya dia berusaha. Tidak nampak langsung tanda-tanda putus asa dalam dirinya, sekalipun orang yang ditemuinya enggan membeli kuihnya. Selepas membayar harga makanan dan minuman, saya terus beredar ke kereta. Kanak-kanak itu saya lihat berada agak jauh di deretan kedai yang sama. Saya buka pintu , membetulkan duduk dan menutup pintu.<br />
<br />
Belum sempat saya menghidupkan enjin, kanak-kanak tadi berdiri di tepi kereta. Dia menghadiahkan sebuah senyuman. Saya turunkan cermin, membalas senyumanya. Saya lihat umurnya lebih kurang 12 tahun.<br />
<br />
"Abang dah kenyang, tapi mungkin abang perlukan kuih saya untuk adik-adik abang, ibu atau ayah abang", katanya petah sekali sambil tersenyum. Sekali lagi dia mempamerkan kuih dalam bakul dengan menyelak daun pisang penutupnya. Saya tenung wajahnya, bersih dan bersahaja. Terpantul persaan kesian di hati. Lantas saya buka dompet, dan menghulurkan sekeping not merah RM10. Saya hulurkan padanya.<br />
<br />
" Ambil ni dik! Abang sedekah... Tak payah abang beli kuih tu" saya berkata ikhlas kerana perasaan kesian meningkat mendadak. Kanak-kanak itu menerima wang tersebut, lantas mengucapkan terima kasih terus berjalan kembali ke kaki lima deretan kedai. Saya gembira dapat membantunya.<br />
<br />
Setelah enjin kereta saya hidupkan, saya mengundur. Alangkah terperanjatnya saya melihat kanak-kanak itu menghulurkan pula RM10 pemberian saya itu kepada seorang pengemis yang buta kedua-dua matanya. Saya terkejut, lantas memberhentikan semula kereta, memanggil kanak- kanak itu.<br />
"Kenapa bang nak beli kuih ke?" tanyanya.<br />
"Kenapa adik berikan duit abg tadi pada pengemis tu? Duit tu abg bagi adik!" kata saya tanpa menjawap pertanyaannya.<br />
"Bang, saya tak boleh ambil duit tu. Mak marah kalau dia dapat tahu saya mengemis. Kata mak kita mesti bekerja mencari nafkah kerana Allah berikan tulang empat kerat pada saya. "Kalau dia tahu saya bawa duit sebanyak itu pulang, sedangkan jualan masih banyak, mak pasti marah. Kata mak, mengemis kerja orang yang tak berupaya, </span></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color: #cc33cc; font-size: small;">saya masih kuat bang!</span></strong><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #cc33cc;">" katanya begitu lancar.<br />
<br />
Saya sebak, sekali gus kagum dengan pegangan hidup kanak-kanak itu. Tanpa banyak soal saya terus bertanya berapa semua harga kuih dalam bakul itu.<br />
<br />
"Abang nak beli semua ke?" dia betanya dan saya cuma ngangguk. Lidah saya kelu nak berkata.<br />
"RM25 saja bang.....!</span></span><span class="Apple-style-span" style="color: #009900; font-size: small;">Selepas dia memasukkan satu persatu kuihnya kedalam plastik, saya hulurkan RM25. Dia mengucapkan terima kasih dan terus berlalu. Saya perhatikan dia sehingga hilang daripada pandangan.<br />
<br />
Dalam perjalanan ke K. Lumpur, baru saya terfikir untuk bertanya statusnya. Anak yatim kah?? Siapakah wanita berhati mulia yang melahirknya?? Terus terang saya katakan, saya beli kuihnya bukan lagi atas dasar kesian, tetapi kerana rasa kagum dengan sikapnya yang dapt menjadikan kerjayanya satu penghormatan.<br />
</span><strong><span class="Apple-style-span" style="color: #009900; font-size: small;">Sesungguhnya saya kagum dengan sikap kanak-kanak itu. Dia menyedarkn saya, siapa kita sebenarnya!!!<br />
</span></strong></span><br />
<div align="center"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><img border="0" src="http://farm4.static.flickr.com/3263/2547841308_1b83637bb0_o.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px;" /></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-47968187254684876342010-01-25T16:15:00.001+08:002010-01-25T16:19:59.550+08:00Murahnya Kasih Sayang …<span style="color: rgb(0, 153, 0);">Seorang bapa pulang ke rumah pada lewat malam dalam keadaan letih disambut baik oleh anaknya yang baru berusia 7 tahun. Sambil mengangkat briefcase ayahnya, si anak itu bertanya kepada ayah... </span><br /><br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Anak : Ayah...ayah…boleh Amin tanya satu soalan? </span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Ayah : Hmmm...nak tanya apa? </span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Anak : Ayah...berapa pendapatan ayah sejam di pejabat? </span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Ayah : Itu bukan urusan kamu, buat apa sibuk-sibuk nak tanya? Si ayah mula menengking... </span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Anak : Amin saja nak tahu ayah... Tolonglah beritahu berapa pendapatan ayah sejam di pejabat? </span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Si anak mula merayu pada ayahnya. </span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Ayah : 20 ringgit sejam…Kenapa nak tahu? Jerkah ayahnya. </span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Anak : Oh…20 ringgit… Amin menundukkan mukanya. </span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Anak : Ayah…boleh tak bagi Amin pinjam 10 ringgit dari ayah? </span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Si ayah mula menjadi berang dan berkata,</span><br /><br /> <span style="color: rgb(51, 51, 255);">"Oh, itu ke sebabnya kamu tanya pasal pendapatan ayah? Kamu nak buat apa dengan duit tu? Mintak sampai 10 ringgit? Nak beli mainan lagi !? Ayah penat-penat kerja cari duit, kamu senang-senang nak membazir ya… Sudah! pergi masuk bilik… tidur! Dah pukul berapa nih...!" </span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Si anak itu terdiam dan perlahan-lahan dia kembali ke biliknya. Si ayah duduk di sofa sambil memikirkan mengapa anaknya yang sekecil itu meminta duit sehingga 10 ringgit. Kira-kira 2 jam kemudian, si ayah kembali tenang dan terfikir kemungkinan besar anaknya benar-benar memerlukan duit untuk keperluan sekolah kerana anaknya tak pernah meminta wang sebegitu banyak sebelum ini. Dengan perasaan bersalah, si ayah melangkah menuju ke bilik anaknya, didapati anaknya masih belum tidur. </span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">"Kamu benar-benar perlukan 10 ringgit? Nah… ambil ni" </span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Si ayah mengeluarkan sekeping duit warna merah. Kanak-kanak itu segera bangun dan tersenyum girang. </span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">"Terima kasih banyak ayah!" Lalu dia mengangkat bantalnya dan mengeluarkan sekeping wang 10 ringgit yang sudah renyuk terhimpit oleh bantal. </span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Bila ternampak duit itu, si ayah kembali berang.</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">"Kenapa kamu mintak duit lagi sedangkan kamu dah ada duit sebanyak itu? Dari mana kamu dapat duit tu?"</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);"> Amin tunduk... tak berani dia merenung ayahnya. Sambil menggenggam kemas duit itu, dia menerangkan... </span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">"Duit ini Amin kumpul dari wang belanja sekolah Amin yang ayah bagi tiap-tiap hari tu. Amin minta lagi 10 ringgit kat ayah sebab Amin tak cukup duit..."</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);"> "Tak cukup duit nak beli apa?" Jerkah ayahnya lagi. </span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">"Ayah... sekarang Amin dah ada 20 ringgit. Nah,ayah ambil duit ni… Amin nak beli sejam dari masa ayah di pejabat tu...Amin nak ayah balik kerja awal esok. Amin rindu nak makan malam dengan ayah..." Jelas Amin tanpa memandang wajah ayahnya, sambil memulangkan wang 20 ringgit kepada ayahnya… </span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Moral yang boleh diambil daripada cerita ini</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">" Berkongsilah masa sebanyak 20 ringgit" itu bersama-sama dengan insan yang kita sayangi. Ini hanyalah setitis peringatan kepada sesiapa yang bekerja keras sepanjang harinyanya, yang akan bekerja esok dan lusa... atau sesiapa saja yang selalu sibuk... Jangan biarkan masa kita berlalu dalam kesibukan dengan begitu sahaja tanpa dinikmati bersama-sama dengan mereka yang begitu rapat dengan kita…yang sentiasa berada di dalam hati kita… </span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Bayangkan, bagaimana apabila sudah bekerja, kalau kita mati… pihak syarikat akan senang-senang mencari orang lain untuk menggantikan tempat kita… Tapi...Isteri, keluarga, rakan-rakan dan orang tersayang yang kita tinggalkan di dunia ini pasti akan merasa suatu kehilangan yang amat besar sepanjang hidup mereka... Fikirlah, selama ini... apakah yang kita telah buat demi keluarga kita, untuk insan yang kita sayang???</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-88286076782264163922010-01-25T16:10:00.000+08:002010-01-25T16:14:58.150+08:00UNTUKMU ADIKKU SAYANG<span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Suatu petang nan sepi, diriku yang berada kejauhan darimu, didatangi perasaan itu. Apa khabar adikku? Kakakmu ini kerinduan. Dengarnya sudah masuk sekolah baru, dunia yang jauh sekali berbeza dengan duniamu yang dulu. Benar kan? Sekolah rendah dan sekolah menengah manakan sama. Kudengar khabarmu dari mama tercinta. Hajatnya mahu bercakap dengan dirimu, tapi Dia tak mengizinkan lagi kerana kau masih perlu berdagang ilmu di sekolah berasrama itu. </span><br /> <br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);"> Adik tidak berada di rumah. Adik masih berada di sana. Adik, demi Allah tatkala mendengar suara mama tercinta berbicara tentangmu, aku bersyukur sangat. Mama sangat ceria dan bahagia bercerita, dan sangat terasa betapa Dia Maha Penyayang memilihmu dik. Ada ayat-ayat dari mama yang menggentarkan jiwaku dik,</span><br /> <br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);"> "Kami mendengar adik membaca Quran, lenggok dan gayanya dah berubah. Lagi sedap dari dulu dan bunyinya macam orang-orang tahfiz mengaji..."</span><br /> <br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);"> Adik, boleh kubayangkan wajah mama tatkala itu.. Wajah ketenangan yang seolah-olah tak pernah diusik oleh riak resah kemashalatan.. Adik, nanti perdengarkan kepada kakak juga iya? Mahu dengar juga bacaan penyejuk hati mama itu..</span><br /> <br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);"> Adik, sekarang kudengar bait-bait lagu ini. Lagu yang ditujukan pada kekasih, mungkin.. Tapi entah kenapa dik, bila kudengar saja lagu ini, aku teringatkanmu. Dengar ya.. </span><br /><br /></span> <div style="color: rgb(255, 0, 0);" align="center"> <span style="font-size:85%;"><em>Baik-baik Sayang ~ Wali Band</em></span><br /></div> <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:85%;" ><br /></span> <div align="center"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:85%;" ><em>Aku tak ingin kau menangis bersedih</em></span><br /> <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:85%;" ><em>Sudahi air mata darimu</em></span><br /> <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:85%;" ><em>Yang aku ingin erti hadir diriku</em></span><br /> <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:85%;" ><em>Kan menghapus dukamu sayang</em></span><br /> <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:85%;" ><em>Kerna bagiku kau kehormatanku</em></span><br /> <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:85%;" ><em>Dengarkan dengarkan aku</em></span><br /> <br /> <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:85%;" ><em>Hanya satu pintaku untukmu dan hidupmu</em></span><br /> <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:85%;" ><em>Baik-baik sayang ada aku untukmu</em></span><br /> <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:85%;" ><em>Hanya satu pintaku di siang dan malammu</em></span><br /> <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:85%;" ><em>Baik-baik sayang kerna aku untukmu</em></span><br /></div> <span style="font-size:85%;"><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">Adik, seperti kebiasan orang yang terpaksa melindungi orang-orang bawahannya. Mana mungkin akan kubiarkan dirimu menangis dan bersedih. Tak mahu adik bersedih, tak mahu adik menangis kerna ku tahu erti hadir diriku padamu, dik. Sepertinya aku ini permaisurimu, bidadarimu, kaptenmu.. Ringkas kata, aku idolamu. </span><br /> <br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);"> Pernah dulu, aku dipandang jelek, tapi kau saja yang mengatakan aku comel. Pernah dulu, aku menghindarimu kerana keletihan, lalu kau tunggu aku di luar bilik dan juga mengintaiku di sebalik jendela bilikku. Pernah dulu, aku mengurungkan diri dan menyeksa diri kerna mengalami gangguan jiwa lantaran penangan cinta manusia, dan kau masih sama dik. Menungguku di luar bilik dan mengintai keadaanku di sebalik jendela bilik. Dan senyumanmu sangat ikhlas terukir. </span><br /> <br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);"> Senyuman yang mahu mengundang senyumanku. Senyuman yang merayukan senyumanku. Lalu dengan separuh hati, ku terpaksa ukirkan juga senyuman. Dan ajaibnya dik, senyumanmu makin berseri malah melebar. Gembira bila kakak gembira iya? Walau masih kecil, kau mahu berlagak besar. Seolah-olah mahu berkata, "Jangan bimbang kakak! Adik ada! "</span><br /> <br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);"> Cinta apa yang kau hulurkan itu dik? Sungguh berbesar hati jika kehadiranku bakal menghapuskan dukamu. Sesungguhnya aku tahu kemampuanku. Aku tak sepertimu, cemerlang serba serbi. Aku, dari dulu hanya murid biasa, pelajar biasa, dan mahasiswi biasa. Dari dulu hingga sekarang pencapaianku biasa-biasa. Ingin aku katakan, kegembiraan terulung mama dan abah adalah dari pencapaianmu dan juga pencapaian kekandamu yang seorang lagi. </span><br /> <br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);"> Ada kerungsingan yang mengetuk hatiku suatu tika dulu. Jika kalian berdua telah berada di atasku, adakah aku masih kakakmu? Adakah aku masih kaptenmu? Tak kupinta harta yang bakal kalian gapai. Tak kuminta kemasyhuran yang bakal kalian tempa. Hanya berikan aku kehormatan yang selayaknya aku terima, kerna dari dulu cinta dan kasihku pada kalian adalah benar, insyaallah. Hormatilah mama, abah sentiasa dan hormatilah aku seadanya.. Dan buatlah semua itu kerana menuntut keredhaan Dia.</span><br /><br /></span> <div style="text-align: center;"> <img src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/masyitah/Islam-Is-The-Way-Of-Life.gif" width="500" border="0" height="375" /> </div><br /><span style="font-size:85%;"><br /><span style="color: rgb(153, 102, 51);">Hidupmu masih jauh dan masih panjang, insyaallah. Di depan hari, bermacam cabaran yang terpaksa kau hadapi. Masihkah aku ada untukmu bila tiba masa itu? Hanya dengan izin-Nya. Dari dulu dan mungkin hingga sekarang, aku hanya mampu memberi sokongan moral. Ingat ya.. Sampai satu masa, aku akan ketandusan solusi pada permasalahanmu. Kata-kataku tidak lagi menjadi ubat penenang hatimu. Senyumanku tidak lagi bakal menggembirakanmu. Kehadiranku tidak lagi menjadi kebahagiaanmu. Walau realiti ini perit untuk ditelan, aku pasrah.. Aku akan terusan mengalunkan rangkap ini dalam kebisuan.. </span><em style="color: rgb(153, 102, 51);">Baik-baik sayang, kerna kau kehormatanku..</em><br /> <br /> </span> <div style="color: rgb(153, 102, 51);" align="center"> <span style="font-size:85%;"><em>Semua keinginan akan aku lakukan</em></span><br /><span style="font-size:85%;"> <em>Sekuat semampuku sayang</em></span><br /><span style="font-size:85%;"> <em>Kerna bagiku kau kehormatanku</em></span><br /><span style="font-size:85%;"> <em>Dengarkan dengarkan aku</em></span><br /><span style="font-size:85%;"> </span><br /><span style="font-size:85%;"> <em>Hanya satu pintaku untukmu dan hidupmu</em></span><br /><span style="font-size:85%;"> <em>Baik-baik sayang ada aku untukmu</em></span><br /><span style="font-size:85%;"> <em>Hanya satu pintaku di siang dan malammu</em></span><br /><span style="font-size:85%;"> <em>Baik-baik sayang kerna aku untukmu</em></span><br /></div> <span style="font-size:85%;"> <br /> <em style="color: rgb(153, 102, 51);">Baik-baik sayang, ada aku untukmu?</em><span style="color: rgb(153, 102, 51);"> Betapa bahagianya aku, jika itu yang sentiasa berlaku. Namun dik, jika semua dayaku telah kucurahkan untuk menolongmu, tapi Dia tak mengizinkan apa-apa perubahan berlaku, maka sedarlah dik.. Bukan aku sebaik-baik penolong! Aku ini hanya pinjaman. Pinjaman itu akan diambil satu hari nanti. Umpama sebuah robot yang bertuan. Dan robot bakal kehabisan bateri jika Tuannya mahu itu yang terjadi. </span><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 102, 51);"> Sesungguhnya Dialah sebaik-baik penolong. Kehadiranku hanya dengan izin-Nya untuk membantumu. Itupun dengan buah-buah pikiran yang telah Dia ilhamkan. Maka bersyukurlah pada-Nya dik. Setiap kebaikan itu dari-Nya. Jika kau bersedih atau kau gembira, maka cepat-cepatlah kembalikan hatimu pada-Nya. Itu kurniaan-Nya, maka bersyukurlah, jangan leka..</span><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 102, 51);"> Adik, apalah sangat erti aku padamu jika dibandingkan erti Dia padamu? Apalah sangat makna kasih sayangku padamu jika nak dibandingkan kasih sayang-Nya padamu? Adik, sungguh banyak tanda-tanda kasih sayang-Nya pada kita. Telitilah kisah-kisah para sahabat dan para tabi'in yang bertaubat. Sungguh banyak dik.. </span><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 102, 51);"> Izinkan aku menceritakan padamu kisah seorang tabi'in, Malik bin Dinar yang kukira sangat meyentuh hatiku.. Allah yang Maha Pemurah, menghadirkan rasa sakit bagi menyatakan rasa sayang-Nya pada kita.. Sakit tu tarbiyyah dari Dia, perit tu panggilan cinta Dia.</span><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 102, 51);"> Malik adalah seorang tabi'in dan terkenal darinya kerana selalu menangis sepanjang malam sambil berkata,"Ya Rabbku, Kau sendirilah yang tahu penghuni syurga dari penghuni neraka</span><strong style="color: rgb(153, 102, 51);">, lalu aku termasuk yang mana? </strong><span style="color: rgb(153, 102, 51);">Ya Allah, jadikanlah aku penghuni syurga, dan jangan Kau jadikan aku dari penghuni neraka."</span><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 102, 51);"> Di awal hidupnya, dia tidak mempunyai ketakwaan seperti ini. Dia berkata,"Aku mulai hidupku dengan sia-sia, banyak minum dan banyak berbuat maksiat. Aku berbuat zalim pada manusia, aku makan hak orang lain, aku memakan riba, aku memukul manusia, aku melakukan kezaliman. Tiada maksiat yang tidak kulakukan. Aku sangat fajir sehingga manusia menjauhiku."</span><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 102, 51);"> Dia berkata lagi,"Tapi suatu hari aku ingin menikah dan memiliki anak. Maka aku pun menikah dan isteriku melahirkan anak yang kuberi nama Fatimah. Aku sangat mencintainya. Setiap kali Fatimah bertambah besar, imanku pun bertambah dan maksiatku berkurang. Mungkin Fatimah tahu kalau aku memegang botol khamr (arak), lalu ia mendekat padaku, sehingga aku menjauhkan botol itu darinya, sedang dia baru berusia dua tahun. Seakan Allah menjadikan dia melakukan itu. Setiap kali Fatimah bertambah besar, imanku pun bertambah. Dan semakin aku selangkah lebih dekat dengan Allah, maka aku sedikit demi sedikit semakin jauh dari maksiat, hingga usia Fatimah genap 3 tahun."</span><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 102, 51);"> "Ketika usianya 3 tahun, dia mati... Maka hidupku berubah menjadi lebih buruk dari yang dahulu. Aku belum memiliki kesabaran orang beriman yang menguatkanku menerima bala, sehingga syaitan mempermainkanku. Sampai datang satu hari, maka syaitan berkata,"Mabuklah kau yang mana kau belum pernah mabuk seperi itu sebelumnya.." . Maka aku pun ingin mabuk, aku ingin minum Khamr, sehingga aku minum sepanjang malam.</span><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 102, 51);"> Lalu aku bermimpi yang menebus kesedaranku. Aku bermimpi melihat diriku pada hari kiamat. Ketika matahari menjadi gelap, lautan berubah menjadi api, bumi bergoncang, dan manusia berkumpul di hari kiamat, manusia berbondong-bondong, aku bersama manusia, aku mendengar ada yang menyeru,"Fulan bin Fulan kemarilah menghadap pada yang Maha Memaksa."</span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Aku lihat wajah Fulan bin Fulan itu berubah menjadi hitam kerana ketakutan. Sehingga aku mendengar si penyeru itu memanggil Malik bin Dinar. Manusia di sekelilingku hilang, seakan tidak ada orang di bumi Mahsyar itu. Lalu aku melihat ular besar lagi ganas berjalan ke arahku sambil membuka mulutnya. Aku pun lari ketakutan, hingga aku menemukan lelaki tua lagi lemah dan aku berkata,</span><br /> <br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);"> "Tolonglah halau dari ular itu." </span><br /> <br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);"> Dia berkata,"Anakku, aku lemah, aku tidak mampu menolongmu, tetapi larilah ke arah ini mungkin kau akan selamat."</span><br /> <br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);"> Aku pun lari ke arah yang dia tunjukkan. Ular berada di belakangku dan di depanku neraka. Maka aku pun berkata,</span><br /> <br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);"> "Apakah aku akan lari dari ular dan jatuh ke neraka?" </span><br /> <br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);"> Aku pun segera kembali lari dan ular semakin mendekat, aku kembali pada lelaki lemah itu sambil berkata,</span><br /> <br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);"> "Selamatkanlah aku, tolonglah aku." Dia pun menangis kasihan pada keadaanku, lalu berkata,</span><br /> <br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);"> "Aku lemah seperti yang kau lihat, aku tidak mampu melakukan apa-apa, tetapi larilah ke gunung itu mungkin kau akan selamat." </span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);">Aku pun lari ke gunung dan ular akan menyambarku. Lalu aku lihat puncak gunung itu anak-anak kecil, mereka berteriak,</span><br /> <br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);"> "Wahai Fatimah, temuilah ayahmu! Temuilah ayahmu!"</span><br /> <br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);"> Aku pun tahu kalau itu anakku. Aku senang anakku yang mati di usia 3 tahun menolongku, mengambil tanganku dan mengusir ular itu dengan tangan kirinya, sedang aku seperti mayat kerana takut. Lalu aku pun duduk di kamarku seperti aku duduk di dunia, dan Fatimah berkata,"Wahai ayahku,'Belumkah datang waktunya bagi orang-orang beriman, untuk tunduk hati mengingat Allah... ' (Al-Hadid: 16)".</span><br /> <br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);"> Aku bertanya,"Wahai anakku, beritahulah padaku tentang ular itu!" Fatimah menjawab,</span><br /> <br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);"> "Itu adalah amalmu yang buruk, yang kau besar-besarkan dan kembangkan, sehingga ia hampir memakanmu. Bukankah kau tahu wahai ayahku, bahawa amal di dunia akan berubah memiliki jasad di hari kiamat?"</span><br /> <br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);"> Aku bertanya lagi,"Dan lelaki lemah itu?". Fatimah menjawab,</span><br /> <br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);"> "Itu amal solehmu. Kau lemahkan dia, sehingga dia menangis melihat keadaanmu, dan tidak mampu melakukan sesuatu. Sekiranya kau tidak melahirkan aku, dan aku mati ketika kecil tentu tidak ada yang bermanfaat bagimu."</span><br /> <br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);"> Aku pun terbangun dari tidurku sambil berteriak,"Telah datang, wahai Tuhanku... Telah datang, wahai Tuhanku... ‘Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah...' "</span><br /> <br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);"> Aku pun mandi dan keluar solat Subuh, aku ingin taubat, kembali pada Allah. Ketika aku masuk masjid, sang imam sedang membaca,</span><br /> <br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);"> " Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah... (Al-Hadid: 16) ".</span><br /> <br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);"> Malik pun bertaubat sehingga dia terkenal setiap hari duduk di depan masjid sambil berkata,"Wahai hamba yang bermaksiat, kembalilah pada Majikanmu. Wahai hamba yang lalai, kembalilah pada Majikanmu. Wahai hamba yang lari, kembalilah pada Majikanmu, Majikanmu menyerumu setiap malam dan siang hari sambil berkata,'Siapa yang mendekat padaku sejengkal, maka Aku akan mendekat padanya sehasta, lalu siapa yang mendekat pada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat padanya satu depa, dan siapa mendekat pada-Ku sambil berjalan, maka Aku akan mendekat pada-Nya sambil berlari kecil'. " (HR. Bukhari dan Muslim)..."</span><br /> <br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);"> Subhanallah.. Setiap yang berlaku pasti dan tentu ada hikmahnya.. Percayakan Dia. Sandarkan segala-galanya pada Dia. Sungguh Dia Maha Pengasih dan Maha Penyayang padamu. </span><strong style="color: rgb(102, 102, 0);">Maka, apa erti hadir-Nya padamu dik?</strong><br /><br /> </span> <div align="center"> <span style="color: rgb(51, 0, 51);font-size:85%;" ><em>Aku tak ingin kau menangis bersedih</em></span><br /> <span style="color: rgb(51, 0, 51);font-size:85%;" ><em>Sudahi air mata darimu</em></span><br /> <span style="color: rgb(51, 0, 51);font-size:85%;" ><em>Yang aku ingin erti hadir <strong>diri-Nya</strong></em></span><br /> <span style="color: rgb(51, 0, 51);font-size:85%;" ><em>Kan menghapus dukamu sayang</em></span><br /> <span style="color: rgb(51, 0, 51);font-size:85%;" ><em>Kerna bagiku kau kehormatanku</em></span><br /> <span style="color: rgb(51, 0, 51);font-size:85%;" ><em>Dengarkan dengarkan aku</em></span><br /> <br /> <span style="color: rgb(51, 0, 51);font-size:85%;" ><em>Hanya satu pintaku untukmu dan hidupmu</em></span><br /> <span style="color: rgb(51, 0, 51);font-size:85%;" ><em>Baik-baik sayang ada <strong>Dia</strong> untukmu</em></span><br /> <span style="color: rgb(51, 0, 51);font-size:85%;" ><em>Hanya satu pintaku di siang dan malammu</em></span><br /> <span style="color: rgb(51, 0, 51);font-size:85%;" ><em>Baik-baik sayang kerna <strong>Dia</strong> untukmu</em></span><br /></div> <span style="font-size:85%;"><br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);">Jagalah dirimu baik-baik sayang, kerna kau kebangaan mama dan abah.. Kau kehormatanku..</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);"> Dan semoga kau menjadi mujahidah solehah yang bakal menjadi keharuman agama.. Semoga kau adalah kecintaan-Nya.. Jadilah seperti Fatimah binti Malik bin Dinar itu.. Bermanfaat ketika di hari kiamat..</span><br /> <br /> </span> <div style="text-align: center; color: rgb(102, 102, 0);"><br /></div> <div style="text-align: center; color: rgb(102, 102, 0);"> <img src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/masyitah/yey.jpg" width="434" border="0" height="480" /> </div> <br /> <span style="font-size:85%;"><br /> <em style="color: rgb(102, 102, 0);">Sumber inspirasi penulis: Adik yang sentiasa akan jadi adik..<br /><br />Sumber isi taipan: Hati Sebening Mata Air, oleh Amru Khalid. Lagu Baik-baik Sayang, oleh Wali Band.</em><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-31916468988730505332010-01-25T16:08:00.000+08:002010-01-25T16:10:11.901+08:00Keluhan Seorang Pendakwah<span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(102, 0, 204);">Letih. Letih memikirkan segala masalah di depan mata. </span><br /><span style="color: rgb(102, 0, 204);"> Namun, adakah wajar untuk aku letih? </span><br /><span style="color: rgb(102, 0, 204);"> Sebanyak mana usaha aku andai dibandingkan usaha Nabi dan para sahabat. Berapa banyak usahaku ini berbanding usaha Hassan al-Banna. Layakkah aku untuk berasa letih? </span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kecewa. </span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);"> Hampir setiap jalan yang cuba aku redah menemui jalan buntu. </span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);"> Namun, adakah layak untuk aku kecewa? Sedangkan Rasulullah S.A.W. yang ditolak oleh kaum sendiri pun tidak berputus asa dalam perjuangan, siapalah aku untuk kecewa? </span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);">Sibuk. </span><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);"> Sibuk menjalankan amanah-amanah yang diberi. </span><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);"> Namun, layakkah aku untuk mengaku diri ini sibuk? </span><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);"> Jika aku sibuk, bagaimana dengan Imam Syafie', Imam Ghazali dan Imam Nawawi? Apalah aku dibanding dgn mereka yang jauh lebih sibuk dan jauh lebih hebat dari diriku. </span><br /><br /></span> <div style="text-align: center;"> <img src="http://farm3.static.flickr.com/2665/3829289711_c0b5c87d4a.jpg" width="500" border="0" height="375" /> </div><br /><span style="font-size:85%;"><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);"> Pedih. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);"> Pedih hati dan fizikal ini apabila menghadapai ujian dalam perjuangan ini. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);"> Namun, apalah erti kepedihan ini dibandingkan dengan Bilal bin Rabah yang dihimpit dengan batu kerana menegakkan kalimah Ahad? </span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);">Hampa.</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);"> Hampa apabila amar makruf nahi mungkar yang dijalankan tidak diendahkan. </span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 0);"> Adakah ini alasan untuk berhenti berjuang?</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 102, 255);">Sedangkan Nabi Nuh yang beratus tahun berdakwah, hanya sebilangan kecil kaumnya mengikutinya, namun, adakah baginda berputus asa? </span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Adakah kita selaku pendakwah ini selalu mengeluh? Mengapa perlu kita mengeluh? </span><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);"> Sedangkan sewaktu kita mengaku keIslaman diri, kita sudah menandatangani kontrak dengan Allah. Kontrak seumur hidup. Kontrak untuk bekerja untuk agamaNya. </span><br /> <br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);"> Jadi, mengapakah kita mengeluh? Tiada alasan untukku berputus asa. Hanya ada satu jalan untukku. Gigih berusaha! </span><br /><br /></span> <div align="center"> <em><span style="font-size:85%;"><strong><span style="color:#000080;">Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda mereka dengan (balasan) bahawa mereka akan beroleh Syurga, (disebabkan) mereka berjuang pada jalan Allah maka (di antara) mereka ada yang membunuh dan terbunuh. (Balasan Syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar yang ditetapkan oleh Allah di dalam (Kitab-kitab) Taurat dan Injil serta Al-Quran; dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya daripada Allah? Oleh itu, bergembiralah dengan jualan yang kamu jalankan jual-belinya itu, dan (ketahuilah bahawa) jual-beli (yang seperti itu) ialah kemenangan yang besar.<br />(At-Taubah:111)</span></strong></span></em> </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-52162987242464006742010-01-25T15:57:00.000+08:002010-01-25T16:08:46.069+08:00Lawaklah , Hanya ini Yang Beriman<span style="color: rgb(51, 51, 255);">Assalamualaikum....</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Message: Tolonglah ambil masa 2 minit</span><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">untuk membaca ini....kalau lebih</span><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">dua minit tu bukan membaca la tu..tapi</span><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">mengeja.. ;-)</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Dengan Nama ALLAH yg Maha Pemurah lagi</span><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Maha Pengasih...</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Bayangkan benda ini berlaku pada</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">anda..... Suatu hari pada masa.</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Sembahyang jumaat yang di hadiri oleh</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">lebih kurang 1,000 jemaah... tiba-tiba</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">masuk dua orang lelaki yang menutupi</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">seluruh tubuhnyer dgn pakaian hitam..</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">tak nampak apa *****a dua biji</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">mata and membawa mesin gun... lalu</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">salah seorang lelaki tu bertempik "</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">"Sesiapa yang sanggup MATI kerana</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">ALLAH sila berdiri di tempat kamu"</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Selepas mendengar amaran lelaki</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">itu maka segeralah bertempiaran lari</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">para jemaah itu utk menyelamatkan</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">diri.... daripada jumlah yang 1,000</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">tadi tu hanya</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">tinggal lebih kurang 20 orang sahaja</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">yang masih berdiri di tempat</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">masing-masing termasuk Pak Iman tu...</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Lelaki yang bertempik tadi segera</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">membuka tutup mukanya lalu</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">melihat ke arah Pak Imam sambil</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">berkata: "Ok Pak Iman, saya dah halau</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">SEMUA yang hipokrit, sekarang bolehlah</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Pak Iman mulakan sembahyang</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Jumaat".... Lalu kedua lelaki tersebut</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">berpaling dan meninggalkan jemaah....</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Macammana.. adakah anda rasa lawak dgn</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">cerita di atas. Selain terhibur</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">anda fikirlahlah...</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">" Lawak kan , dari 1,000 org yg</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">mengaku dia Islam hanya 20 yg</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">betul-betul beriman... "</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">" Lawakkan berapa banyak manusia yang</span><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">mudah Lupakan ALLAH bila</span><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">menghadapi bahaya... kedua lelaki</span><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">hanya Membawa mesin-gun.. dia tak kata</span><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">Pun</span><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">nak bunuh.. tapi generasi skrang..</span><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">amat lemah.. baru kena ugut terus lari</span><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">lintang pukang.. lupa yg dia tak</span><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">sembahyang jumaat lagi..."</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">"Lawak, ada juga yang agamanya *****a</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">seminggu sahaja.. tu pun bila</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">time sembahyang jumaat.. tunjuk muka</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">kat org kampung.. ada tu lagi dashyat</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">setahun 2 kali aje.. bile time</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">sembahyang raya..."</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(0, 51, 0);">"Lawakkan, ramai orang percaya kepada</span><br /><span style="color: rgb(0, 51, 0);">gossip dan apa yang di tulis oleh</span><br /><span style="color: rgb(0, 51, 0);">surat khabar daripada apa yang tercatit</span><br /><span style="color: rgb(0, 51, 0);">dalam al Quran"</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">"Lawak kan , berapa ramai yg percaya</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">dunia</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Hanya sementara, akhirat adalah</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">tempat yang kekal, tapi berlumba-lumba</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">mengejar dunia"</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(204, 153, 51);">"Lawak, kita boleh bersembang dgn</span><br /><span style="color: rgb(204, 153, 51);">boyfriend atau Girlfriend</span><br /><span style="color: rgb(204, 153, 51);">berejam-rejam tapi nak berdoa kepada</span><br /><span style="color: rgb(204, 153, 51);">ALLAh alahai.. tak cukup masa..</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">Dan lebih lawak lagi, bila kita boleh</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">post banyak thread atau email</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">yang berunsur lawak jenaka dan lucah</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">kesemua</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">tempat tapi merasa berat nak berkongsi</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">dan nak hantar artikel2 yang</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">berunsur agama</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(51, 0, 153);">Lawak kan ??? Kenapa gelak? Itu kan</span><br /><span style="color: rgb(51, 0, 153);">realiti.. tapi yg paling lawak</span><br /><span style="color: rgb(51, 0, 153);">sekali.. berapa orang yang lepas baca</span><br /><span style="color: rgb(51, 0, 153);">benda ni</span><br /><span style="color: rgb(51, 0, 153);">akan sampaikan kat orang lain...</span><br /><span style="color: rgb(51, 0, 153);">berapa orang yang akan buka email ni</span><br /><span style="color: rgb(51, 0, 153);">untuk luangkan masa membaca? berapa</span><br /><span style="color: rgb(51, 0, 153);">banyak????</span><br /><span style="color: rgb(51, 0, 153);">wallahuaallam"</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-50587341994408791972010-01-23T09:50:00.001+08:002010-01-23T09:52:18.589+08:00::.FrEnZ cArE,FrEnZ ShArE,wE nEeD frEnZ EvErYwHeRe::..<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; "><p align="center"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;color:#008000;"><strong style="font-weight: 400; ">My Friend</strong></span></p><p align="center"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;color:#008000;"><strong style="font-weight: 400; ">My Friend when I think of you.<br />I think of all that we've been through.<br />All the times we argue and fight,<br />I know deep inside that it isn't right.<br />I, then feel bad and alot of pain.<br />It feels like I've fallen from the sky like the rain.<br />I love you dear friend with all of my heart.<br />But now that you're gone I've fallen apart.<br />I'm getting better as the days go by.<br />I wish sometimes this was all a big lie.<br />I pray to you every night.<br />It's like you're my fire, a burning light.<br />My dear friend, I miss you alot.<br />I still wonder why you were put in that spot.<br />I know you're in a place much better than here.<br />Watching and helping me with all of my fear.<br />Our friendship my dear friend,<br />we will have to the end.<br />Friends til the end is what we will be.<br />Someday we'll be together,<br />together you and me.</strong></span></p><p align="center"><ins style="display: inline-table; border-top-style: none; border-right-style: none; border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-width: initial; border-color: initial; height: 90px; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 728px; "></ins></p></span>fatin nadiahhttp://www.blogger.com/profile/04853212191799365729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-55957666274908174052010-01-23T09:48:00.000+08:002010-01-23T09:50:05.279+08:00::..luV n M!Ss u aLL::..<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; "><p align="center"><span style="font-family:Verdana;color:#FF0000;"><b><span style="font-size:6;">Forever Friends</span><br /></b><span style="font-size:85%;">you'r my friend and that is true,<br />but the gift was given from me to you.<br />we went thru moments that were good and bad,<br />even moments that were happy and sad.<br />you suported me when i was in tears,<br />we stuck together when we were in fear,<br /><br />its really sad that it had to be this way,<br />but it has reached its very last day.<br />miles away cant keep us apart,<br />'cause you'll always be in my heart.</span></span></p><p align="center"></p><p align="center"><b><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;color:#3333ff;">Make new friends<br />But keep the old<br />One is sliver and the other gold !</span></b></p><p align="center"><b><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;color:#FF0000;">Poem For My Best Friend</span><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;color:#3333ff;"> : </span><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;color:#FF0000;">DEAR FRIENDS ARE HARD TO FIND<br /> DEAR FRIENDS BRING PEACE OF MIND<br /> YOU MY BEST FRIEND ... ARE ONE OF A KIND</span></b></p><p align="center"><b>Friends<br />Friends smile at you.<br />They like your face.<br />They want to be with you<br />Any old place.<br /><br />Friends have fun with you.<br />Friends share<br />They’re glad when you’re happy---<br />When you’re sad, they care.<br /><br />If you’re a friend<br />Then you care, too.<br />That’s why your friends<br />Are glad you’re you!!!</b></p><p align="center"> </p></span>fatin nadiahhttp://www.blogger.com/profile/04853212191799365729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-1518325930412720972010-01-22T00:07:00.002+08:002010-01-22T00:17:31.387+08:00<span class="Apple-style-span" style=" line-height: 15px; font-family:Verdana, Arial, sans-serif;font-size:12px;"><span class="Apple-style-span" style="color:#CC33CC;"><br /></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; color: rgb(51, 51, 51); "><div id="ntitle" style="font: normal normal normal 13px/1.25em arial, sans-serif; color: rgb(46, 155, 49); font-weight: bold; padding-top: 5px; padding-right: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; "><br /></div><div id="nthumb" style="font: normal normal normal 13px/1.25em arial, sans-serif; color: rgb(88, 88, 87); font-size: 11px; padding-top: 5px; padding-right: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; z-index: 7; "><a href="http://kartu.kapanlagi.com/00579.html" style="color: rgb(51, 51, 51); text-decoration: none; "><img src="http://img.kapanlagi.com/c/t/00579.jpg" width="90px" height="60px" id="nthumbimg" title="Perkaya Hidup dengan Sahabat" alt="Perkaya Hidup dengan Sahabat" style="border-top-width: 3px; border-right-width: 3px; border-bottom-width: 3px; border-left-width: 3px; border-top-style: solid; border-right-style: solid; border-bottom-style: solid; border-left-style: solid; border-top-color: rgb(179, 231, 128); border-right-color: rgb(179, 231, 128); border-bottom-color: rgb(179, 231, 128); border-left-color: rgb(179, 231, 128); padding-top: 1px; padding-right: 1px; padding-bottom: 1px; padding-left: 1px; width: 90px; height: 60px; " /></a><br /><a href="http://kartu.kapanlagi.com/00579.html" id="nthumb" style="text-decoration: none; padding-top: 5px; padding-right: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; z-index: 7; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="color:#993399;">Perkaya Hidup dengan Sahabat</span></span></a></div></span></span>fatin nadiahhttp://www.blogger.com/profile/04853212191799365729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-50026954739284240772010-01-22T00:07:00.000+08:002010-01-22T00:08:36.354+08:00::..miSs u aLL::..<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; "><span class="Apple-style-span" style="color:#CC33CC;">Sahabat..,<br />Tidakkah kau tahu,,,<br />Aku terlalu sunyi,,<br />Perasaan ini begitu menyiksakan,,<br />Bertemankan sepi dan Hening malam,,<br />Berjauhan denganmu bukan kehendakku,,,<br /><br />Tidakkah kau tahu,,,<br />Teriakku memanggil mu,,<br />Kesepian ini membuat aku pilu,,,<br />Betapa aku merinduimu,,<br />Ingin mendengar suaramu walau sekejap,,<br />Cuma cukup mengobati laraku,,,<br /><br />Saat terbenam matahari,,<br />Hingga terbit fajar,,<br />Perasaan ku tidak puas,,,<br />Mimpi indahku tak datang,,<br />Resah dan gelisah membalut hiba,,<br />Aku tak dapat tidur,,,<br />Seperti mereka yang kedamaian,,<br /><br /><br />Sepi itu indah,,,<br />Tapi bukan untukku,,,<br />Karena senyap sunyi itulah,,,<br />Telah membunuh ku,,,<br />Telah membunuh ku,,,<br />Telah membunuh ku,,,<br /><br />Kini sepi tak lagi untukku<br />Karena memang sepi bukan untukku<br />Fajar merekah<br />Beri kilau kedamaian jiwa<br /><br />Terulur tangan nan kekar<br />Menuntun dalam bimbang<br />Tuk keluar dari sepiku<br />Karena memang sepi bukan untukku…..</span><br /></span>fatin nadiahhttp://www.blogger.com/profile/04853212191799365729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-43799157396159158512009-12-28T08:58:00.000+08:002009-12-28T09:03:40.217+08:00BAcaLah SaHabAtKu...<div class="post2"><span style="color: rgb(30, 153, 0);"><i><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Adalah seorang hamba Allah ni, dia pergilah bersiar-siar di tepi hutan. Sedang dia menghirup udara rimba yg segar tu, tetiba dia terdengar satu bunyi.. jeng!jeng!jeng! .. bunyi.... aauuummmmm!! ! Bunyi harimau yg kelaparan dan hanya menunggu mangsanya saja. </span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Jadi, si hamba Allah ni pun lari untuk menyelamatkan diri. Harimau tu kejar hamba Allah ni. Sebab dia dah lapar sangat ni. Harimau tu pun kejar, kejar, kejar dan kejar. Hamba Allah ni punyalah takut, berlari lintang pukang. Sempat juga dia berdoa agar dia diselamatkan daripada dibaham dek harimau tadi. </span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Dengan kuasa Allah diperlihatkan sebuah perigi di depan mata nya. Jadi untuk menyelamatkan diri si hamba Allah ni pun terjunlah ke dalam perigi. Perigi tu ada tali dan sebuah timba. Si hamba Allah ni bergayut pada tali tu. Tali tu pendek jer. Jadi dia bergantungan di tengah-tengah perigi. </span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Di mulut perigi, harimau yg lapar tu menunggunya. Si hamba Allah ni pun berfikirlah macam mana nak menyelamatkan diri, sambil berdoa kepada Allah agar dia diselamatkan. Tengah dok berfikir camner nak selamat, tetiba dengar bunyi kocakan air di bawah perigi. </span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Aaaaa!!!!... Ya Allah..... lagilah seram dibuatnya Nak tahu ada apa kat bawah tu? Ada 2 ekor buaya yg kelaparan. Apalah nasib. Dah jatuh ditimpa tangga. lagilah takut si hamba Allah ni. Atas ada harimau bawah ada buaya. Semakin risau dan takut. </span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Tengah berfikir untuk mencari jalan keluar, tetiba keluar seekor tikus putih dari lubang celah-celah perigi, naik ke atas ikut tali yg hamba Allah tu bergayut. Sampai kat atas tikus tu gigit tali tu pulak. Cis, kurang ajar punya tikus. Alahhhh... cam ner ni. Pas tu, keluar lagi seekor tikus yg berwarna hitam. Naik mengikut tali tadi, cit!cit! cit!cit! sampai kat atas.Tikus hitam ni pun gigit juga tali tu. Cis, lagi satu. Macam mana aku nak buat ni... habislah jadi mangsa buaya</span><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">.</span><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Berfikir lagi. Kalau naik kat atas makan dek harimau. Kalau tunggu tali putus dan jatuh ke bawah makan dek buaya. Macam mana nih... Sedang hamba Allah tu berfikir cam ner nak selamatkan dirinya, tetiba.... terdengar satu bunyi.... uuuuuuuuuuuuu. .. Bunyi lebah bawa madu.</span><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Si hamba Allah ni pun mendongak ke langit, melihat lebah yg sedang bawa madu. Tetiba setitik madu terjatuh dan terus masuk ke dalam mulut si hamba Allah ni tadi. Punyalah nikmat sehingga tidak terkata.</span><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Hamba Allah tu kata, "Fuh manisnya madu ni , tak pernah ku rasa manisnya ni. Sedapnya. Subhanallah sungguh sedap ni." kerana setitik madu si hamba Allah tu lupa pada harimau yg sedang menantinya di mulut perigi dan buaya yg menantinya di bawah....</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Tikus yg sedang mengigit tali........</span><br /><br /><br /><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">Kalau semua nak tahu ...</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">si Hamba Allah itu adalah kita semua. Harimau yg mengejar tu adalah maut kita, ajal memang sentiasa mengejar kita, so beringat-ingatlah. 2 ekor</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">buaya itu adalah malaikat Munkar Dan Nakir yg menanti kita di alam kubur nanti.</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">Tali yg tempat di hamba bergayut tadi adalah jangka hayat kita kalau pendek talinya maka panjanglah umur kita dan kalau panjang talinya maka pendeklah umur kita.</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">Tikus Putih dan Hitam tu adalah dunia kita siang dan juga malam yang sentiasa menghakis umur kita. Kan tikus tu gigit tali tu.</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">Madu... madu yg jatuh setitik ke dalam mulut hamba itu tadi adalah nikmat dunia. Bayangkan setitik saja madu tu jatuh ke dalam mulutnya, dia lupa pada harimau dan buaya tu. Macam kitalah bila dapat nikmat sikit lupa pada Allah. Waktu susah baru la nak ingat Allah. Astaghfirullah. ..</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">1 minit untuk mengingati Allah</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">Sebutlah dengan sepenuh hati dan lidah yang fasih akan:</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">*SUBHANA'LLAH</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">*ALHAMDULI'LLAH</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">*LA I LAHA ILLA'LLAH</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">*ALLAHU AKBAR</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">*ASTAGHFIRU' LLAH</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">*LA ILAH ILLA'LLAH, MUHAMMADUN RASULU'LLAH</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">*ALLAHUMMA SALLY WA SALLEM WABAREK ALA SAYYEDINA MUHAMMAD *WA AALIHE WA SAHBIH AJMA'EEN </span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">Dan hayatilah sedalamnya akan makna ayat demi ayat, perkataan demi perkataan</span></i></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-80809305752124755572009-12-28T08:55:00.000+08:002009-12-28T08:58:16.666+08:00monyet genius<span style="color: rgb(255, 102, 0);">Pada suatu hari, ada sebuah kereta yang dipandu terhoyong hayang melanggar tinga lampu dan terbalik.. Kesemua penumpangnya yang terdiri dari seorang lelaki tua.. seorang wanita tua.. dan dua orang anak kecil.. luka parah tak berdaya. Hanya seekor monyet yang merupakan binatang peliharaan keluarga.. masih sihat tanpa sedikit lukapun</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Pihak polis kebingungan melihat kejadian itu... lalu dia memutuskan untuk menyoal saja pada si monyet untuk memperoleh keterangan mengenai kejadian tersebut..</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Polis : "Monyet.. apa yang terjadi sebenarnya?"</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Si monyet kemudian merebahkan dirinya dalam keadaan terbalik beberapa kali.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Polis : "Oh... kereta terbalik beberapa kali... jadi apa yang dilakukan oleh lelaki tua itu?"</span><br /><br /><span style="color: rgb(153, 153, 255);">Si monyet menirukan gerakan mabuk sambil mengayakan minum arak..</span><br /><br /><span style="color: rgb(153, 153, 255);">Polis : "Oh... lelaki itu sedang mabuk masa memandu.... dan bagaimana pulak wanita tua itu? anak-anak juga buat apa?"</span><br /><br /><span style="color: rgb(153, 153, 255);">Si monyet menirukan posisi orang tidur.. kemudian bergerak-gerak spt orang sedang bertengkar.</span><br /><br /><span style="color: rgb(153, 153, 255);">"Oh... okey.. saya dah faham.. wanita tua itu tido dan anak2nya bertengkar dalam kereta.. dan kamu sendiri pula buat apa monyet?"</span><br /><br /><span style="color: rgb(153, 153, 255);">Dan... si monyet kemudian menirukan gaya memandu...</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-9442872365668211452009-12-28T08:53:00.000+08:002009-12-28T08:55:41.588+08:003 Soalan 1 Jawapan<span style="font-family: comic sans ms;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 1.3em;"><span style="color: rgb(51, 255, 51);">Renungan.....</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">Ada seorang pemuda yang lama sekolah di</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">luar negeri, kembali ke tanah air.</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">Sesampainya di rumah ia meminta kepada</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">orang tuanya untuk mencari seorang guru</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">agama, kiyai atau sesiapa sahaja yang</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">boleh menjawab 3 pertanyaannya.</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">Akhirnya orang tua pemuda itu</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">menjawab pertanyaan- pertanyaan saya?</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">Pemuda: Anda yakin? Sedangkan Profesor</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">dan ramai orang yang pintar tidak mampu</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">menjawab pertanyaan saya.</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">Kiyai : Saya akan mencuba sejauh</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">kemampuan saya.</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">Pemuda: Saya ada 3 pertanyaan:-</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">wujud Tuhan kepada saya</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">2. Apakah yang dinamakan takdir</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">3. Kalau syaitan diciptakan dari api</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">dari api, tentu tidak menyakitkan buat</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">syaitan. Sebab mereka memiliki unsur</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">berfikir sejauh itu?</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">pemuda tadi dengan keras.</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">anda marah kepada saya?</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Kiyai : Saya tidak marah...Tamparan itu</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">yang anda ajukan kepada saya.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Kiyai : Jadi anda percaya bahwa sakit</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">itu ada?</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Pemuda: Ya!</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">pertama...kita semua merasakan kewujudan</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Tuhan tanpa mampu melihat</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">akan ditampar oleh saya?</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Pemuda: Tidak.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">akan menerima sebuah tamparan dari saya</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">hari ini?</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Pemuda: Tidak.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">saya gunakan untuk menampar anda?</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">Pemuda: Kulit.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">Pemuda: Kulit.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">Pemuda: Sakit.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">api dan neraka juga terbuat dari api,</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">jika Tuhan menghendaki maka neraka akan</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">menjadi tempat yang menyakitkan untuk</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);">syaitan.</span></span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3163726236553589102.post-52846101482076033442009-12-28T08:49:00.000+08:002009-12-28T08:53:06.404+08:00Mesyuarat Agung Hantu-Hantu Kebangsaan<span style="color: rgb(255, 153, 0);">SUATU MALAM di bulan puasa, bertempat di sebuah tempat yang dirahsiakan kerana tidak diketahui oleh manusia tentang logistik sebenarnya, para hantu mengadakan mesyuarat agung tahunan mereka sempena kedatangan bulan Ramadhan Al-mubarak. Lantaran pergerakan dan tidak dapat bergerak bebas, para hantu mengambil kesempatan bulan puasa untuk mengadakan mesyuarat agung di samping bartanya khabar antara satu sama lain. Dalam keadaan berantai kaki dan tangan, para hantu bersusah mengadiri mesyuarat di ruang seminar yang juga tidak disahkan kedudukan sebenarnya. Mungkin juga lebih hebat dan prestij berbanding mesyuarat agung parti-parti politik dalam negara atau mungkin juga tak seberapa memandangkan tidak dapat bergerak bebas.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 153, 0);">Sebagaimana organisasi parti-parti politik atau persatuan yang ditubuhkan oleh manusia, pertubuhan hantu-hantu kebangsaan juga mempunyai carta organisasi tersendiri. Selaku hantu yang paling besar dan popular, hantu raya dipilih menduduki kerusi presiden meskipun dicabar oleh pontianak. Timbalan presiden disandang oleh hantu penanggal. Naib presiden pula dijawat oleh jembalang, pocong dan pontianak. Setiausaha agungnya ialah pelesit. Manakala bendaharinya pula ialah toyol. Polong pula menduduki kerusi pengerusi tetap. Sementara langsuir, hantu galah, hantu kopek, hantu bungkus, hantu golek, antu air dan hantu lampor pula merangkap ahli jawatankuasa. Tidak keinggalan drakula, vampire dan hantu Jepun yang datang sebagai pemerhati. Namun pada tahun pemilihan jawatan tidak diadakan kerana sudah diadakan pada tahun lalu.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 153, 0);">Setelah hantu raya merasmikan miesyuarat dan membuat ucapan pembukaan, membentang penyata mesyuaat tahun oleh setiausaha dan pembentangan laporan kewangan oleh bendahari, maka tibalah giliran para hantu melaporkan tugas dan ketidakpuasan hati berkenaan tugas serta tangungjawab masing-masing.</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">"Siapa yang mahu mulakan pemtentangan laporan dan usul kali ini?" ujar polong selaku pengerusi tetap.</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">"Aku dulu, tuan pengerusi!" laung langsuir seraya mengangkat tangan dan berdiri.</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">"Silakan... tapi bercakap tu biar bersopan sikit. Gunakan bahasa mesyuarat. Jaga sikit status kita sebagai hantu yang sopan-santun dan berbudi bahasa. Kau kan hantu wanita. Silakan, lang..." tegur polong. </span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">"Maafkan saya, tuan pengerusi. Sebenarnya aku... ops! Sebenarnya saya dah fedap nak jadi hantu lagi. Saya fedap sebab manusia macam dah tak gerun lagi kat aku. Ahh! Payahlah nak cakap saya-saya ni! Manusia bukan saja tak gerun kat aku tapi berebut nak sumbat aku dalam botol sebab nak glemer masuk dalam paper. Dah tu pulak aku mengilai macam nak rak pun manusia buat dek je. Suara aku mengilai dah tenggelam dengan bunyi ekzos motor yang berlumba haram. Langsung aku tak boleh nak cari makan sekarang ni. Nak-nak lagi kat bandar. Sehinggakan nak beza perempuan pun susah. Sekali tu aku ingatkan nak hisap darah perempuan ngandung, rupanya mat rock yang berambut panjang dan perut boroi. Konfius aku dibuatnya. Jadi..."</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">"Stop! cukup setakat itu, lang. Masa tak mengizinkan. Kita beri peluang pada hantu lain pulak, okey? Next...!' pintas polong selaku pengerusi tetap kerana bimbang usul negatif langsuir itu mempengaruhi minda hantu-hantu yang lain.</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">"Saya! Saya... tuan pengerusi!' jerit toyol mengangkat tangan sambil terloncat-loncat untuk menarik perhatian pengerusi tetap.</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">"Silakan, yol!"</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">"Terima kasih , tuan pengerusi. Yang berbahagia tuan presiden, timbalan presiden, naib-naib presiden, setiausaha, ahli jawatankuasa..."</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">"Tak payahlah ikut protokol sangat, yol. Buang masa je protokol ni. Teruskan dengan laporan dan usul anda," celah polong.</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">"Baiklah, tuan pengerusi. Untuk pengetahuan tuan pengerusi dan presiden, saya bercadang untuk meletak jawatan sebagai bendahari. Saya bimbang kalau-kalau tidak berupaya memikul amanah. Tuan pengerusi dan presiden faham-faham sajalah tugas dan peranan saya sebagai toyol. Kerja saya mencuri duit, bukannya menjaga duit. Jadi saya takut kalau-kalau tercuri duit persatuan. Seperkara lagi, saya sependapat dengan langsuir dan bercadang untul berhenti dari jadi hantu. Lagipun khidmat saya sudah jarang digunakan oleh manusia. Tambah pulak sekarang ni manusia lebih cekap mencuri dan merompak berbanding saya. Saya curi ikut person dan secara kecil-kecilan saja tapi manusia merompak secara besar-besaran. Dah tu siap guna senjata api dan ada yang sampai bunuh membunuh. Jadi..."</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">"Cukup, yol! Masa dah habis. Next.." Sekali lagi polong terpaksa memotong usul yang dikemukan oleh toyol sebagaimana yang disampai oleh langsuir sebentar tadi.</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">"Saya, tuan pengerusi...!" sahut pontianak sambil melonjakkan tapi tak terdaya untuk melonjak tinggi kerana dibelenggu rantai. </span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">"Silakan, pon."</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">"Terima kasih, tuan pengerusi. Sebenarnya saya masih kecewa kerana kalah besar dalam pemilihan jawatan tahun lalu. Saya tak faham kenapa hantu-hantu sekalian memilih hantu raya padahal saya lebih popular. Kisah saya ada dalam filem manusia dan lagu pun ada..."</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">"Nanti dulu, pon! Saya rasa masalah awak tu lebih bersifat kepentingan peribadi. Kita beri peluang pada hantu lain, okey?.'"sekat polong.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">"Saya, tuan pengerusi!"</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">"Tunggu dulu, tuan pengerusi. Saya belum habis cakap lagi," pontianak meninggikan suara dan cuba menghalang pelesit dari merebut gilirannya meluahkan perasaan.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">"Berilah dia peluang," hantu raya selaku presiden menggunakan kuasanya untuk membenarkan bekas kekasihnya meneruskan bicara.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">"Baiklah, presiden. Teruskan, pon..."</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">'Terima kasih, tuan presiden. I love you. Sebenarnya saya dah malas nak jadi hantu lagi. Manusia sekarang dah tak takut kat hantu lagi. Mereka lebih takut pada lembaga. Bukan lembaga hantu tapi Lembaga Hasil Dalam Negeri. Waran tangkap kesalahan trafik pun mereka takut. Lagipun buat apa nak jadi hantu lagi sebab manusia sendiri pun dah macam hantu. Ada yang jadi hantu judi, hantu mabuk, hantu perempuan, hantu dangdut, hantu..."</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">"Dah! Dah! Cukup...! Sekian saja mesyuarat kita kali ini. Dengan ini saya..."</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">"Tunggulah dulu, tuan pengerusi. Saya pun fedap jugak jadi hantu!" jerit pelesit yang tak puas hati kerana tak berpeluang meluahkan isi hati. Namun polong tetap menamatkan mesyuarat bagi mengelak sekalian hantu bersepakat untuk mogok daripada terus menjadi hantu.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">"Tuan pengerusi! Giliran saya camne, tuan pengerusi? Tuan pengerusi...!!!"</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">"Tuan pengerusi...!!!"</span><br /><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">psstt: semua di atas sekadar hiburan shj. tidaakk ada kene mengena dengan sesapa yg lain....hehehe</span>Unknownnoreply@blogger.com0